Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Wednesday, February 11, 2009

... Tetapi Kebanyakan Manusia Tidak Bersyukur (QS Al-Baqarah [2]: 243)

Kemarin malam aku nonton acara tv yang membicarakan petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Acara itu lebih banyak menyingkap sisi glamor para petani. Hah...? Serius nih petani bisa glamor, royal dalam membelanjakan uangnya? Apa hanya petani tembakau saja? Jangan salah sangka dulu. Petani di Jawa Tengah sebenarnya sudah cukup mapan, kecuali yang belum. Dalam acara itu, terungkap bahwa petani tembakau di sana memperoleh hasil yang melimpah setiap kali panen, kecuali kalau gagal panen tentunya. Tapi sayangnya, hasil ini membuat para petani terbuai kehidupan duniawi. Hasil panen pun mereka tukarkan dengan kendaraan bermotor atau barang elektronik seperti TV dan DVD player. Mungkin memang begitulah cara mereka bersyukur. Di akhir acara, Bupati Temanggung berkata bahwa tak banyak dari mereka yang bisa menahan nafsu duniawinya dan menabung sebagian uang hasil jerih payahnya. Tapi begitulah kehidupan. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 243, yang terjemahannya:
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Juga dalam surat Yunus (10) ayat 60, yang terjemahannya:
Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).
Jadi, masihkah kamu akan mengikuti kebanyakan orang? Hanya ikut-ikut kebanyakan orang? Padahal banyak disebutkan dalam Al-Quran bahwa golongan kebanyakan malah yang "salah", salah dua contohnya adalah dua ayat yang disebutkan di atas. Nah, alhamdulillah banget, ayahku, yang juga petani (bukan tembakau, melainkan tebu), tidak termasuk orang yang royal dalam membelanjakan uangnya. Bahkan, sampai saat ini pun tidak ada barang yang khusus untuk menonton video macam DVD player di rumahku (kalau komputer kan beda). Katanya, dulu waktu mengawali karir sebagai petani tebu ya biasa saja. Dimulai dari menyewa sejengkal tanah untuk ditanami tebu. Hasil panennya yang sedikit tentu sangat tidak arif untuk dibelanjakan semuanya. Sebagiannya harus dijadikan modal untuk menyewa tanah lebih luas lagi dengan harapan hasil yang dicapai akan berlipat ganda. Bola itu bundar. Bumi pun tidak kotak. Apa sih...? Panen tebu pun tidak selalu berhasil. Acapkali terjadi gagal panen. Penyebab gagal panen tebu biasanya sih kebakaran. Kayanya ini yang paling parah, karena tebu benar-benar tidak bisa disulap jadi gula. Kalau tebu tumbuh tidak sehat kan masih bisa diperas jadi gula walaupun hasilnya kurang baik. Di balik kesuksesan sebagian petani ada sebagian lagi yang kurang beruntung. Dulu kita pernah menjadi macan Asia. Gerindra! .... (Lupa lanjutannya) Sekarang zamannya aku. Aku yang saat ini sudah mendapatkan uang dari kerja serabutan belum bisa memanfaatkan uang yang ada untuk diputar kembali sebagai modal untuk usaha. Aku hanya bisa menabungnya sedikit demi sedikit dan jika sudah cukup banyak aku tukarkan dengan emas. Sampai saat ini sih baru punya satu batang emas 10 g. Insya Allah sebentar lagi bisa membeli beberapa keping koin dinar. Kenapa emas? Ya gampang saja, karena saya berharap harta saya tidak turun nilainya.

Saturday, March 22, 2008

Keberhasilan Tim Bundel Soal Gamais Plus 2007

Walaupun sudah lama, tapi tak apa lah aku tulis sekarang. Pada tanggal 25 Februari 2008 kepanitiaan Bundel Soal Gamais Plus 20081 berakhir sudah. Sebenarnya sih sudah selesai semester kemarin. Sudah ditutup. Namun, masih ada satu janji yang belum dipenuhi kepada para distributor kelas, yaitu hadiah untuk distributor terbaik2 dan juga kaos untuk masing-masing kelas. Tidak semua distributor kelas mendapatkan kaos ini karena memang jumlahnya terbatas. Satu kelas ada yang 1 distributor dan juga ada yang 2. Jadi, panitia membaginya per kelas, bukan per orang. Trus, siapa pemenang hadiah utama sebuah ponsel? Dia adalah Alfadho "Dodo" Khasroh, anak STEI, "kera Ngalam", kelas Kalkulus 8. Dia satu-satunya distributor di kelasnya. Padahal, pada waktu pendaftaran, kelasnya merupakan penyumbang calon distributor terbanyak. Dia sebenarnya tidak terpilih untuk jadi distributor proyek ini karena dia juga mendaftar distributor jaket angkatan3. Panitia menginginkan dia menjadi distributor jaket tersebut karena memang harus dibagi agar adil. Tapi, setelah dipilih dua orang dari kelas itu, satu orang yang diterima mengundurkan diri dan mengalihkan haknya kepada Dodo. Ketika ada pertemuan lagi, tiba-tiba panitia dikejutkan dengan munculnya teman sekelas Dodo yang tiba-tiba ikut pertemuan distributor. Jadi, ada tiga distributor kelas Kalkulus 8 menghadiri pertemuan itu. Dan entah kenapa, di pertemuan-pertemuan berikutnya tinggal Dodo seorang yang masih memegang amanah ini. Bagaimana cara Dodo menjalankan aksinya? Dari yang terekam olehku, selain menjajakan barang di kelasnya sendiri, dia juga menawarkan produk-produk yang dijual di kelas lain--setelah batas waktu tertentu, diperbolehkan untuk menjajah kelas lain. Aku juga pernah melihat dia ada di stan milik Gamais di gerbang Ganesa dengan bundel soal Gamais ditata rapi di atas meja stan. Mungkin juga dia menjualnya ke teman-temannya di kosan/asrama dan ke teman-temannya se-SMA. Agresif banget dah. Di luar dugaan pokoke. Kenapa disebut Bundel Soal Gamais Plus? Kali ini panitia tidak hanya menjual Bundel Soal Gamais. Panitia juga menyediakan buku-buku kuliah (Kalkulus, Fisika, dan Kimia), kalkulator, papan jadwal (buatan sendiri, ada logo Gamais), dan flashdisk. Setelah terseok-seok di awal, panitia akhirnya memetik hasil yang sangat fantastis. Bundel soal yang diproduksi total sebanyak 4500 buah terjual habis4. Bahkan konsumennya bukan hanya dari kalangan mahasiswa TPB saja, melainkan dari kalangan mahasiswa S2 juga. Aku punya cerita cukup menarik. Waktu itu, ketika mengurus penyerahan barang kepada para distributor, tiba-tiba ada dua mahasiswi S2 menanyakan apa masih ada 2 bundel soal Fisika. Karena di tempat itu sudah habis, aku pun bergegas ke sekre Gamais karena seingatku di sana masih ada. Setiba di sana, bundel soal Fisika tinggal dua buah. Itu pun cacat. Sampulnya mengelupas, jangan-jangan di dalamnya ada yang rusak juga. Kemudian aku keluar dan menyerahkannya kepada salah satu dari dua mahasiswi tadi dan bilang, "Ini Mba, ada dua, tapi rusak gitu." Dia pun memberikan uang sebagai tanda persetujuan jual beli. Semoga ini bukanlah yang terakhir kali aku berkontribusi untuk Gamais. Masih banyak cara untuk melakukannya. Tetap semangat, tetap istiqomah, biar tetap bisa berkontribusi untuk Islam. Alhamdulillah. Hafni Sulun matur nuwun kagem:
  • Allah, atas kehendak-Mu semua ini terjadi.
  • Rasulullah SAW beserta para sahabat, atas perjuangan kalian Islam mampu bersinar terang hingga ke Institut Tarbiyah Bangsa, eh Institut Teknologi Bandung ini.
  • Kedua orang tuaku, kasih sayang orang tua takkan terbalas oleh anak.
  • Kak Agun, terima kasih atas bimbinganmu.
  • Luthfi dan Gumi, maaf bila aku merepotkan kalian dan belum bisa memenuhi harapan, terima kasih sudah menemaniku.
  • Dina, Desi, dan akhwat-akhwat Depkon G lainnya, terima kasih banget sudah membantu.
  • Para pencari barang tambahan yang dijual: Satria, Ridwan, Riandi; tanpa kalian mungkin barang yang dijual sedikit banget.
  • Mas Tyo, terima kasih desain sampulnya, bagus banget, tapi maaf ya, kami edit tanpa sepengetahuanmu.
  • KM3, Maifi, dan Kamamuki; terima kasih telah membuat pembahasan BSG kali ini.
  • Para ujung tombak alias distributor kelas, kalianlah penentu kemenangan ini (tanpa melupakan Yang Maha Berkehendak).
  • Para konsumen, semoga puas dengan apa yang kami persembahkan.
  • Tim BSG 2008: Gibran, Dodo, Dhana, dkk.; semoga kalian bisa lebih baik daripada tahun ini. Denger-denger, 100 juta?! Aamiin.
  • Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan hingga ludesnya BSG yang kami produksi.

1 Nama ini hanyalah fiktif belaka, tapi berdasarkan kisah nyata, hanya diplesetkan.
2 Namanya terbaik ya hanya satu
3 Sama-sama proyek Depkon Gamais.
4 Dikurangi bundel soal yang tidak terjual karena rusak.

Thursday, February 28, 2008

Lagi-Lagi, Kartun Nabi Muhammad SAW

Barusan baca postingan dari seorang teman di milis Fathifarhat (muslim ITB angkatan 2005). Dia mendapat berita ini dari temannya. Isinya seperti ini:
Koran Denmark Jyllands-Posten tanggal 13 Februari 2008 kembali memuat kartun Nabi Muhammad SAW yang telah mengganggu ummat Islam sedunia pada tahun lalu. Pemuatan itu didasari oleh tertangkapnya 3 orang katanya, sedang merencanakan pembunuhan terhadap salah satu pembuat kartun tersebut Terus baru baru ini Wikipedia Foundation yang berbasis di San Francisco juga memuat artikel Nabi Muhammad berbahasa Inggris ternyata memuat beberapa gambar yang diberi keterangan sebagai sosok Nabi Muhammad Saw. Banyak protes dar kalangan kaum muslimin yang menginginkan gambar itu tapi pihak Wikipedia menyerahkan pilihan pada pengunjung situsnya apakah mau melihat gambar-gambar itu atau tidak. UNTUK ITU KEPADA TEMEN TEMEN MOSLEM YANG NGAKU CINTA KEPADA NABI KITA MUHAMMAD SAW AYO IKUT BERGABUNG MENGISI PETISI UNTUK MENGHAPUS GAMBAR KARTUN DI WIKI PEDIA CARANYA SILAHKAN KLIK DISINI : http://www.thepetitionsite.com/2/removal-of-the-pics-of- muhammad-from-wikipedia atao DISINI : http://cokiehti.wordpress.com/2008/02/27/wikipedia-memuat- kartun-nabi-muhammad/ Semoga niat suci temen2 untuk membela Sang Nabi menjadi salah satu tiket Menuju Syurga-Nya Allahu Akbar……. Allahu Akbar……. Allahu Akbar……
Petisi di thepetitionsite.com itu di-sign pertama kali pada tanggal 4 Desember 2007. Sudah lama juga. Halaman Wikipedia yang dimaksud di atas ada dua, yaitu http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad dan http://en.wikipedia.org/wiki/Depictions_of_Muhammad. Dua-duanya dikunci alias tidak bisa disunting sembarang orang. Di halaman yang disebut terakhir bahkan ada tulisan:
Editing of this article by unregistered or newly registered users is currently disabled because of issues with image removal. If you cannot edit this article and you wish to make a change, you can discuss changes on the talk page, request unprotection, log in, or create an account.
Baca juga artikel terkait dari Hidayatullah.com, klik di sini. Bagaimana tanggapan kamu?

Thursday, August 23, 2007

Sholat Dzuhur di Masjid Salman ITB


Hari ini, Kamis 23 Agustus 2007, pertama kali saya sholat dzuhur di Masjid Salman ITB sejak perkuliahan tahun ajaran 2007/2008 di ITB dimulai. Tak dapat dielak lagi bahwa masa-masa seperti saat ini lah masa di mana pada waktu sholat dzuhur masjid kebanggaan warga ITB ini sangat ramai.

Sebelum mendirikan sholat dzuhur, saya makan dulu di salah satu kantin di Jalan Gelap Nyawang. Saya terlambat tiba di Masjid Salman, iqomah telah dikumandangkan. Setibanya di sana, tempat penitipan sepatu di masjid ini telah penuh. Betapa kagetnya saya. Baru pertama kali ini saya tidak mendapatkan sebuah tempat untuk menitipkan sepatu ketika akan sholat dzuhur. Alternatif tempat penitipan sepatu di sini adalah di rak sepatu Gedung Kayu (di depan Sekretariat Karisma). Namun, tempat itu dikunci. Ini memang kebijakan Pengurus Salman sejak beberapa bulan yang lalu bahwa ketika waktu sholat, pintu masuk ruangan ini dikunci. Saya harus tetap mengamankan sepatu saya dari segala macam gangguan. Saya pun meletakkannya di dalam tas. Alhamdulillah, saya membawa plastik kresek. Ini bisa dijadikan pembungkus sepatu saya agar tas saya tidak kotor.

Setelah berwudhu pun saya menemui ujian lagi. Saya harus menunggu untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur karena sebentar lagi kelompok utama hampir selesai (seperti yang terlihat pada foto di atas). Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya saya bisa mendirikan kewajiban saya ini. Alhamdulillah.
Saya lihat keramaian ini telah melampaui keramaian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, jamaah wanita pun hanya mendapatkan tempat di lantai atas dan di koridor timur. Baru kali ini juga saya melihat pemandangan ini.

Semoga masjid ini tetap menjadi tujuan warga kampus ITB untuk menunaikan sholat. Jangan hanya waktu sholat Jumat saja yang selalu ramai.