Thursday, February 28, 2008

Lagi-Lagi, Kartun Nabi Muhammad SAW

Barusan baca postingan dari seorang teman di milis Fathifarhat (muslim ITB angkatan 2005). Dia mendapat berita ini dari temannya. Isinya seperti ini:
Koran Denmark Jyllands-Posten tanggal 13 Februari 2008 kembali memuat kartun Nabi Muhammad SAW yang telah mengganggu ummat Islam sedunia pada tahun lalu. Pemuatan itu didasari oleh tertangkapnya 3 orang katanya, sedang merencanakan pembunuhan terhadap salah satu pembuat kartun tersebut Terus baru baru ini Wikipedia Foundation yang berbasis di San Francisco juga memuat artikel Nabi Muhammad berbahasa Inggris ternyata memuat beberapa gambar yang diberi keterangan sebagai sosok Nabi Muhammad Saw. Banyak protes dar kalangan kaum muslimin yang menginginkan gambar itu tapi pihak Wikipedia menyerahkan pilihan pada pengunjung situsnya apakah mau melihat gambar-gambar itu atau tidak. UNTUK ITU KEPADA TEMEN TEMEN MOSLEM YANG NGAKU CINTA KEPADA NABI KITA MUHAMMAD SAW AYO IKUT BERGABUNG MENGISI PETISI UNTUK MENGHAPUS GAMBAR KARTUN DI WIKI PEDIA CARANYA SILAHKAN KLIK DISINI : http://www.thepetitionsite.com/2/removal-of-the-pics-of- muhammad-from-wikipedia atao DISINI : http://cokiehti.wordpress.com/2008/02/27/wikipedia-memuat- kartun-nabi-muhammad/ Semoga niat suci temen2 untuk membela Sang Nabi menjadi salah satu tiket Menuju Syurga-Nya Allahu Akbar……. Allahu Akbar……. Allahu Akbar……
Petisi di thepetitionsite.com itu di-sign pertama kali pada tanggal 4 Desember 2007. Sudah lama juga. Halaman Wikipedia yang dimaksud di atas ada dua, yaitu http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad dan http://en.wikipedia.org/wiki/Depictions_of_Muhammad. Dua-duanya dikunci alias tidak bisa disunting sembarang orang. Di halaman yang disebut terakhir bahkan ada tulisan:
Editing of this article by unregistered or newly registered users is currently disabled because of issues with image removal. If you cannot edit this article and you wish to make a change, you can discuss changes on the talk page, request unprotection, log in, or create an account.
Baca juga artikel terkait dari Hidayatullah.com, klik di sini. Bagaimana tanggapan kamu?

Wednesday, February 20, 2008

Sony Ericsson XPERIA™ X1: Begitu Menggoda

Beberapa hari yang lalu aku mengunjungi situs Sony Ericsson. Seperti yang sering kita lihat, di halaman depan--setelah memilih negara--dipajang ponsel-ponsel terbaru. Ada cukup banyak ponsel baru kali ini. Namun, hanya satu yang memikat hatiku, yakni ponsel yang dipajang di urutan pertama, Sony Ericsson XPERIA™ X1. Pertama yang kita lihat pasti tongkrongannya. Bentuknya sangat berbeda dengan semua ponsel yang pernah diluncurkan Sony Ericsson. Pantas saja ponsel ini diberi label baru, yaitu X. Ponsel ini terlihat seperti ponsel-ponsel fesyen nan canggih masa kini dari vendor lain yang telah terbit lebih awal, seperti Apple iPhone dan LG KE850 Prada. X1 memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dua ponsel tersebut, sampai-sampai ponsel ini disebut-sebut sebagai "iPhone killer". Salah satu keunggulannya yaitu X1 memiliki keyboard QWERTY sehingga membuat penggunanya lebih mudah dalam menulis. Untuk menggunakan keyboard QWERTY ini, Sony Ericsson menambahkan arc slider layaknya HTC TyTN II, tetapi lebih landai. Eh, beda ding, HTC TyTN II di-sliding lurus dulu, baru ditekuk, sedangkan SE X1 di-sliding langsung membentuk sudut kecil karena "rel" slider-nya cekung. Layarnya berjenis TFT (Thin Film Transistor) berukuran 3 inch wide VGA (800 x 480) dan didukung fitur layar sentuh (touchscreen), tetapi sayang hanya bisa menampilkan maksimal 65.536 warna. Bodinya terbuat dari bahan metal sehingga menambah kesan mewah ponsel ini dan tentu prestise pemiliknya. Sony Ericsson mengenalkan fitur baru melalui ponsel ini, yaitu XPERIA™ panel interface. Dengan ini, pengguna bisa menavigasikan menu menggunakan jari tangan, tidak perlu lagi alat bantu bernama stylus. Namun, tetap saja kita akan mendapatkan stylus dari ponsel ini. Stylus ini digunakan sebagai alternatif menulis karena ponsel ini mendukung handwriting recognition. Ada yang baru lagi yang dilakukan Sony Ericsson melalui ponsel ini. Baru kali ini mereka menggandeng Microsoft® untuk menyediakan sistem operasi Windows Mobile® terbaru, yakni Windows Mobile® 6, yang memiliki interface menyerupai interface Windows Vista®. Seandainya saja menggunakan Linux lengkap dengan Compiz Fusion, wow! Ponsel ini bisa digunakan di negara mana pun, karena mendukung semua (4) band GSM. Selain itu, juga mendukung jaringan 3G (UMTS) dan 3,5G (HSDPA). Dan layaknya ponsel canggih lainnya, X1 bisa digunakan untuk berinternet ria melalui Wi-Fi1. Ada fitur aGPS pula. O ya, kamera sekunder VGA pun tersedia untuk video call--tetapi letaknya tersembunyi, sehingga susah diidentifikasi2. Ponsel ini layak menyandang sebutan ponsel bisnis sekaligus fesyen karena di balik desainnya yang menawan, ada fitur-fitur yang bisa mendukung bisnis kita. Sebut saja penyunting dokumen yang bisa digunakan untuk mempersiapkan presentasi, e-mail untuk berkomunikasi dengan kolega, dan RSS reader agar selalu up-to-date terhadap berita-berita terkini. Bila kita jenuh dengan urusan bisnis, kita bisa menikmati musik melalui Windows Media® Player Mobile. Lebih asyik lagi, X1 telah mendukung Bluetooth™ stereo (A2DP). Kebanyakan vendor tidak terlalu memerhatikan fitur kamera untuk ponsel bisnis mereka. Hanya sebagai pelengkap. Lihat saja, kebanyakan kamera yang disematkan hanya bisa mencapai resolusi 1,3 MP atau 2 MP. Berbeda dengan X1 yang dikaruniai penangkap gambar berkekuatan 3,2 MP. Namun, jangan harap hasilnya akan mampu menandingi jepretan ponsel Sony Ericsson berlabel Cyber-shot™ walaupun resolusinya sama. Subhanallah, semakin menambah daftar ponsel yang aku inginkan. Sebelumnya sudah ada SE K770i, SE C902, dan HTC TyTN II. Memang aku lebih suka ponsel berkamera cukup lumayan atau berteknologi terkini. Informasi lebih lengkap, bisa klik di sini. Ya Allah, mudahkanlah aku untuk meminangnya.
1 Wi-Fi bisa dikatakan jalur alternatif untuk berinternet secara hemat karena banyak tempat yang menyediakan akses Wi-Fi gratis.
2 Diperbarui pada tanggal 6 Maret 2008, referensi: Mobile Gazette.

Monday, February 18, 2008

SIM-ku Telah Kembali

Tadi pagi aku ke Kejaksaan Negeri Bandung di Jalan Jakarta dengan maksud menebus SIM yang telah disita karena tilang beberapa bulan yang lalu. Prosesnya sangat cepat, tidak ada antrian, langsung dilayani petugas. Aku berikan surat tilang berwarna merah kemudian menunggu sebentar karena dia harus mencari SIM-ku dulu. Setelah ditemukan, aku dipanggil dan membayar sejumlah uang yang aku rasa melebihi denda aslinya karena sebelumnya aku pernah datang ke sidang lalu lintas--dengan niat mencari tahu bagaimana nasib SIM-ku yang telah lama ditahan--dan kata petugas pengadilan, denda jika SIM yang disita biasanya Rp 25.000--entah benar atau tidak. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak. Ya sudah lah, ikhlaskan saja. Bagaimana dengan puasaku ya? Memang serba salah menghadapi urusan begini. Kenapa lama banget nebus SIM-nya? Hehehe. Begini ceritanya. Belum genap satu bulan sepeda motorku dimodifikasi, tepatnya Sabtu tanggal 1 Desember 2007, aku kena tilang dalam operasi polisi di Jalan Tamansari--belakang ITB. Waktu itu aku bersama temanku. Waktu mau melintas di depan para polisi, dia bilang, "Ada operasi Ni". Aku jawab, "Santai aja". Benar, aku rasa waktu itu tenang setenang-tenangnya ketika akan melewati operasi polisi. Mungkin karena ada teman--baru kali ini memboncengkan teman melewati hadangan operasi polisi. Tapi tak disangka, baru kali ini juga aku dihentikan polisi di jalan itu. Coba aku sendirian, mungkin akan lain ceritanya. Hehehe. Pak polisi bilang aku telah melanggar aturan knalpot. Hah! Katanya knalpot motorku menyebabkan kebisingan. Sambil mengisi surat tilang, aku bertanya, "Sejak kapan aturan ini?". Jawabnya, "Sejak tahun 2005." Aku kaget lagi, karena banyak sepeda motor yang bersuara lantang bahkan lebih memekakkan telinga daripada motorku. Terus aku tanya lagi, "Aturan ini se-Indonesia atau se-apa?" Jawabnya, "Se-Bandung." Oh.... Ya sudah lah, terima saja. Tanggal sidang ditentukan tanggal 14 Desember 2007 jam 9.00 bertepatan dengan ujian praktikum Basdat1--jam 9.00--dan deadline tugas SI2--jam 10.30. Aku pun pindah ke kelas lain untuk ujian praktikum Basdat--jam 7.00 s.d. 9.00. Setelah selesai ujian, ternyata masih ada masalah dalam tugas SI. Karena dua teman kelompokku ikut ujian Basdat jam 9.00, jadi aku harus menyelesaikannya sendiri. Alhamdulillah, kedua urusan kuliah selesai. Jam menunjukkan pukul 10.30. Aku bingung, mau ke pengadilan atau tidak. Aku tidak tahu, sidangnya bubar jam berapa. Ah, sudah lah, cuek saja. Hehehe. Setelah punya banyak waktu, pas liburan semester kemarin, aku menyempatkan diri ke PN pas jadwal sidang--Jumat pagi. Di sana aku mencoba menggali informasi bagaimana mendapatkan SIM-ku kembali. Setelah bertanya kepada petugas pengadilan, aku dapat jawaban kalau sudah lewat sidangnya, barang sitaan bisa diambil Jumat sore. Aku pun pulang. Sore pun tiba. Air dari langit mengguyur kota Bandung. Aku tidak jadi ke sana lagi sore itu. Nah, Jumat pekan kemarin, akhirnya aku bisa kembali ke PN. Kali ini jam 14. Aku berikan surat tilang kepada petugas dan berkata, "Ini sudah lewat Pak." Kemudian dia meneliti tanggal sidang yang tertera di surat dan bertanya, "14 Februari?" "Bukan, Desember." Dia melihat surat itu kembali. "Oh, Desember. Kalau sudah lewat 2 minggu, barangnya dikirim ke Kejaksaan Negeri di Jalan Jakarta. Ke sana saja hari Senin." Ya Allah, mudahkanlah aku. Dan Alhamdulillah, aku telah dipertemukan kembali dengan SIM-ku pada Senin pagi ini walaupun dia dalam keadaan cacat akibat terkena 3 tembakan staples. Kenapa tidak ganti knalpot ke model standar lagi? Masa baru beberapa bulan diganti lagi. Tidak ah. Lebih enak dengan knalpot sekarang. Performa jauh lebih mantap, kecuali di gigi 4--"ngeden". Lagipula, menghindar dari hukum manusia adalah mudah. Sudah cukup terbukti, dua bulan lebih tanpa SIM serta bulan Desember dan Januari polisi sering banget melakukan operasi di Jalan Tamansari--setahuku Februari belum pernah karena sering hujan, dan alhamdulillah aku tak tertangkap.
1 Basis Data
2 Sistem Informasi

Wednesday, February 6, 2008

Makan-Makan DAP ComLabs ITB 2008 #1


Senin, 28 Januari 2008 merupakan kali pertama kami, tim Divisi Akses Publik 2008 makan bersama. Acara ini merupakan kegiatan rutin tiap bulan. Tujuannya sih mempererat tali silaturahim. Untuk acara pertama ini, kami memilih tempat di "warung makan" Platinum, di pelataran Cihampelas Walk alias CiWalk.

Sebenarnya target kami bukan Platinum, melainkan Bumi Joglo--katanya sih di Dago Pakar. Yah, aku sih awam banget masalah beginian. Nurut aja deh, yang penting halalan thoyyiban. Nah, kenapa akhirnya mengalihkan perhatian ke Platinum? Waktu mau berangkat, Senin siang, hujan mengguyur bumi bermartabat--Bandung. Sampai sore. Rencana ke Bumi Joglo sore itu pun dibatalkan. Akhirnya setelah melalui perdebatan sengit selama kira-kira setengah jam, diputuskanlah ke Platinum. Kloter dibagi menjadi dua. Aku ikut kloter kedua. Kloter pertama ditugasi untuk memesan tempat dan harusnya naik motor, tapi tidak jadi. Jadinya mereka naik angkot. Jam 6 petang, 10 menit setelah kloter pertama berangkat, aku dan beberapa teman di kloter kedua berangkat naik angkot juga. Motor aku tinggalkan di kampus. Tidak ada yang naik motor walaupun beberapa di antara kami punya motor.

Setiba di lokasi kejadian, kami diberi daftar menu satu per satu--kayanya ada yang tidak dapat deh. Aku pun menelitinya. Sebagian besar masakan asing bagiku. Yang tidak asing paling nasi putih. Hehe.... Dari total 16 anggota tim, hanya 12 saja yang ikut. Dan jatah sebenarnya 15ribu per orang, melonjak jadi 21ribu per orang. Selain ada yang tidak datang, juga karena ada tambahan uang dari dua divisi--kalo ga salah. Aneh, di bawah divisi--Divisi Akses Publik-- ada divisi lagi--Divisi Maintenance, Divisi Kominfo, dll. Ternyata uang segini banyak tidak pas untuk dialokasikan di warung ini. Menurutku sih idealnya 26-30 ribu karena harga makanannya rata-rata 20 ribuan. Aku pun menjatuhkan pilihan ke Combo Tepanyaki seharga 20 ribuan (belum termasuk PPN 10 %). Tidak pesan minuman. Nanti beli di luar saja. Setelah itu, aku mengambil jajanan welkom--krupuk 3 jenis. Lumayan lah, walaupun sedikit sudah bisa membuat langit-langit mulutku lecet-lecet--ah, apa ini namanya.


Waktu sholat maghrib pun tiba. Kami tunaikan kewajiban ini di mushola CiWalk. Setelah itu, beli minuman di Toserba Yogya. Waktu itu beberapa dari kami, yang beli minuman di Toserba Yogya--termasuk aku, merasa tidak enak karena beli minuman di luar, tapi ya ... terpaksa. Mahal banget minuman di Platinum. Setiba di warung itu lagi, masakan sudah siap semua. Setelah melihat masakan yang dipesan, berkomentarlah beberapa orang. Yang paling kecewa adalah Presiden DAP ComLabs ITB saat ini, Mamat. Dia bilang, "Pesen Noodle Tepanyaki, yang dateng mie ayam seharga 18 ribu... T__T." Sepertinya kapok dia. Makanan pun kemudian kami lahap.


Sebenarnya aku juga kurang suka dengan makanan seperti ini. Sudah jadi kebiasaan, kalau acara seperti ini, tempatnya tidak sesuai denganku. Maklum lah, cah ndesa. Aku lebih suka makanan Indonesia asli. Ini sih sudah tercemar budaya asing. Setelah makan pun, perut seperti tidak menerima dengan ikhlas, rasanya agak sakit. Hehe....

Tak lupa, acara ini diabadikan. Pelayan di sana pun tak ketinggalan ikut memotret kami. Tak sampai di situ, setelah keluar pun salah seorang pelayan kembali memotret kami. Semoga pada acara selanjutnya makanannya bisa diterima dengan lapang dada.