Wednesday, November 19, 2008

Aneh, Pengunjung Blog Ini Meningkat Sangat Tajam

Pada hari ini blog ini mengalami kejadian sangat aneh. Coba lihat di sini. Biasanya blog ini hanya dikunjungi per harinya sekitar 70 pengunjung. Kalau lagi beruntung juga tidak sampai angka 100. Yang aneh, pengunjung di hari ini (sampai tulisan ini diterbitkan, sekitar jam 23.30) meningkat drastis hingga hampir 400 pengunjung. Pengunjung meningkat tajam aku malah bingung. Jangan-jangan program penghitungnya error. Prasangka lain, masa ada yang melakukan penyerangan DDoS ke blog ini sih? Masih dalam suasana tidak percaya, aku lihat data referrer. Referrer dari search engine bersaing dengan no referrer. Referrer dari search engine yang paling banyak adalah dari query yang intinya adalah kartun Nabi Muhammad (tentu kata tepatnya bermacam-macam). Ada apa dengan kartun Nabi Muhammad ya? Apakah heboh lagi? Kita lihat saja beberapa hari nanti. Apakah tetap sampai ratusan atau kembali ke keadaan normal.

Saturday, November 1, 2008

Beli Emas Batangan

Sejak awal kuliah di ITB, sebenarnya aku sudah punya penghasilan sendiri. Namun, berhenti setelah semester 3 kalau tidak salah. Waktu itu hanya menjual kue di kampus. Nah, mulai semester 5 aku punya penghasilan lagi hingga saat ini dari pengabdianku kepada ComLabs. Mulai dari operator akses publik hingga instruktur/asisten pelatihan. Ada tambahan juga dari KP saat libur kuliah yang lalu dan lain-lainnya. Awalnya, aku simpan sedikit demi sedikit uang itu di kosan dan setelah memungkinkan untuk ditabung di bank, aku tabung di bank. Nah, setelah mendapat uang dari KP, aku bingung uangnya akan diapakan. Pas bulan Ramadhan yang lalu, aku dapat hidayah. Tiba-tiba terlintas di pikiran untuk mengkonversi uang hasil KP ke emas batangan. Mulailah mencari informasi ke segala penjuru dunia melalui internet. Situs yang beruntung aku kunjungi pertama kali dan langsung dapat informasi sangat menarik darinya adalah blog punya teman sesama mahasiswa ITB, di sini. Selain informasi sedikit mengenai emas, si empunya blog juga memberi informasi di mana kita bisa membeli emas batangan di Bandung berdasarkan pengalamannya, yaitu di Goldsmart-9999 (update: nama situsnya diganti menjadi http://goldsmart9999.com). Kemudian situs kedua yang menyediakan informasi menarik lagi ada di sini. Dari kedua situs itu, aku sudah sangat berminat untuk mengkonversikan uangku ke emas batangan atau biasa juga disebut emas lantakan. Setelah lebaran dan kembali ke Bandung, aku sudah punya rencana untuk segera membeli emas batangan 10 g. Beli segitu dulu saja. Sebenarnya pekan lalu adalah waktu yang sangat tepat untuk membelinya. Harga spotnya (di New York Globex) pada suatu penutupan turun drastis menjadi 720an per oz atau troy ounce yang setara dengan 31,1 g. Itu terendah dalam setahun ini. Harga tersebut bisa dilihat di sini. Rupiah pun masih di kisaran Rp 9 ribu per USD. Dan waktu itu harga emas batangan untuk pecahan 10 g di Goldsmart-9999 adalah Rp 265 ribu per g atau Rp 2,65 juta untuk satu batangnya. Dan karena waktu itu lagi pekan UTS dan ada beberapa tugas kelompok, jadi aku belum bisa membelinya. Awal pekan depannya (pekan ini) harga kembali merangkak naik cukup tajam dan juga Rupiah merosot terhadap USD sehingga harga emas di Goldsmart-9999 pun ikut naik. Alhamdulillah, di hari Kamis yang lalu terjadi penurunan harga emas dan Rupiah menguat sedikit. Aku pun langsung merencanakan untuk membeli esok harinya (kemarin). Sebelum sholat jumat aku lihat dulu harga di Kitco dan juga di Goldsmart-9999. Harga emas batangan pecahan 10 g di Goldsmart-9999 waktu itu Rp 282 ribu per g. Lumayan lah untuk pembelian pecahan kecil seperti ini. Setelah sholat jumat aku hubungi Pak Marianto (pemilik Goldsmart-9999) melalui telepon. Alhamdulillah, ada stoknya. Gosipnya sih stok sekarang cukup langka (di Logam Mulia dilihat di situsnya pun tidak ada stok 10 g). Harganya pun lebih rendah dari yang ditulis di situsnya, jadi Rp 280 ribu per g atau Rp 2,8 juta satu batangnya. Langsung janjian jam 13.30 ketemu di BCA Dago. Sebelum ke BCA Dago, aku harus menyiapkan uangnya dulu. Aku ambil dulu di ATM. Aku ingin kas saja pembayarannya. Jam 13.25 aku pun sudah tiba di BCA Dago. Hehe, tidak telat nih. Menunggu hingga sekitar 20 menit baru ketemu dengan Pak Marianto. Sebelum transaksi, dia cerita banyak tentang emas hingga waktu menunjukkan pukul 14.40. Obrolan ini membuat kepalaku cukup pusing (penyakit apa ini yah?). Setelah itu, transaksi terjadi dan aku pun sekarang memiliki emas batangan 10 g bersertifikat Antam. Berikut ini gambar emas dan sertifikatnya, diambil dengan menggunakan kamera ponsel Sony Ericsson K800i. Sehari sebelum transaksi tersebut aku cari-cari informasi mengenai emas dalam bentuk lain, yaitu dinar. Nah, rencananya aku juga akan membeli koin dinar nanti. Penjual di Bandung ada di jaringan Wakala Nusantara, Gerai Dinar, dan Dinar Emas 24K. Ada perbedaan di kadar emas yang digunakan di ketiga penjual tersebut. Di Wakala Nusantara dan Gerai Dinar emasnya 22K, sedangkan di Dinar Emas 24K sesuai dengan namanya emasnya 24K. Dan sepertinya gambar di koinnya pun berbeda seperti yang terlihat di situs mereka. Sepertinya aku akan membeli yang 22K karena gambarnya lebih menarik, hehe. Kalau untuk membeli dirham (1 dirham = 2,975 g perak murni), belum terpikirkan. Ini contoh gambar yang 22K, diambil dari sini: Dan ini contoh gambar yang 24K, diambil dari sini: Aku punya pertanyaan. Jika kita menggunakan dinar-dirham dan kita ingin membeli sesuatu yang harga biasanya di bawah Rp 1000, bayarnya bagaimana? Apakah harga barang disesuaikan dengan pecahan yang ada? Untuk apa ya emas-emas itu nantinya? Mungkin sebagiannya untuk perhelatan akbar yang entah kapan berlangsungnya.

Friday, October 24, 2008

Install Windows XP ke Hard Disk SATA

Pernahkah kamu mencoba meng-install Windows XP ke hard disk SATA[1]? Jika menggunakan CD original pasti tidak akan pernah berhasil. Setelah loading driver-driver, pasti akan muncul pesan error bahwa tidak ada hard disk yang terbaca. Ini karena dalam Windows XP tidak ada driver hard disk SATA. Windows XP dirilis pertama kali pada tahun 2001, sedangkan hard disk SATA dirilis pertama kali pada tahun 2003. Nah, karena itu, Windows XP belum memuat driver hard disk SATA dan tidak bisa membacanya. Anehnya, Microsoft tidak menyertakan driver tersebut di Windows XP SP2 (kenapa ya?). Kalau di SP3 saya tidak tahu. Untuk mengatasi masalah ini, ada dua trik yang cukup populer (kalau langsung pakai Windows XP Edisi Ireng atau bajakan sih namanya bukan trik). Pertama, menggunakan floppy disk berisi driver hard disk SATA. Kedua, membuat salinan CD Windows XP yang sudah ditambahi driver hard disk SATA. Cara kedua lah yang lebih sering digunakan, karena floppy disk sedang menuju ke kepunahan, apalagi di notebook zaman sekarang tidak ada drive-nya. Di sini saya hanya akan berbagi cara yang kedua saja. Sebelum memulainya, siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dulu, yaitu aplikasi nLite, CD Windows XP original, CD kosong, komputer yang akan di-install, komputer yang sudah ada OS-nya (harus Windows karena untuk menjalankan nLite) untuk membuat salinan CD (bisa pinjam komputer teman), driver SATA AHCI[2] (kalau chipset motherboard-nya Intel 965, misalnya Compaq Presario V3908TU dan Acer Aspire 4920, bisa pakai ini), dan Al-Qur’an (jangan bingung dulu, nanti tahu kok manfaatnya). Masing-masing satu buah saja. Berikut ini cara membuat salinan CD Windows XP dengan ditambahi driver hard disk SATA. Tentunya menggunakan komputer yang sudah ada OS-nya.
  1. Salin isi CD Windows XP ke dalam hard disk.
  2. Install nLite. Membutuhkan .NET Framework 2.0 atau versi setelahnya. Jika belum ada, install ini dulu.
  3. Jalankan nLite.
  4. Klik Next.
  5. Klik Browse.
  6. Pilih folder Windows XP hasil salinan.
  7. Klik Next.
  8. Klik Next.
  9. Pilih integrate drivers dan create bootable ISO.
  10. Klik Insert -> Single driver.
  11. Pilih iaahci.inf. Klik Open.
  12. Pilih mode Textmode driver dan pilih Texmode integration options yang sesuai. Jika untuk notebook, pilih saja semua yang mengandung kata mobile seperti pada gambar di bawah ini. Klik OK.
  13. Klik Next.
  14. Klik Yes untuk memulai proses penggabungan driver ke paket instalasi.
  15. Tunggu hingga selesai.
  16. Proses penggabungan sudah selesai, klik Next.
  17. Silakan ganti isian sesuai keinginan. Klik Burn.
  18. Klik Yes untuk memulai membakar CD.
  19. nLite sedang membakar CD. Ambil Al-Qur'an dan bacalah hingga proses pembakaran CD selesai. Lumayan lah, 10-15 menit, bisa 4-6 halaman.
  20. Pembakaran sudah selesai. Klik Next.
  21. Klik Finish. Selesai.
Fungsi aplikasi nLite ini sebenarnya banyak. Intinya adalah mengubah konfigurasi dan komponen dalam CD instalasi Windows 2000, XP, dan Server 2003. Untuk Windows Vista, gunakan vLite (dibuat juga oleh si pembuat nLite).
[1] SATA singkatan dari Serial Advanced Technology Attachment
[2] AHCI singkatan dari Advanced Host Controller Interface

Saturday, September 13, 2008

Notebook Baru Nih ...

Ini bener-bener baru, bukan seperti postingan sebelumnya. Hari Ahad lalu aku mengantar temanku beli notebook di BEC (standar banget sih, BEC). Notebook sekarang sepertinya sudah tidak ada lagi yang dipaketkan dengan Microsoft Windows XP. Oleh karena itu, aku sarankan untuk beli yang free DOS daripada beli yang ber-Vista tapi Vista-nya dihapus, kan sayang banget tuh, sudah beli mahal-mahal malah dihapus begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Sebelum pergi ke BEC dia sudah memutuskan untuk beli Compaq Presario V3908TU. Harganya Rp 7,6 juta. Setiba di BEC langsung deh menuju tempat sasaran dan langsung tembak aja itu notebook. Setelah dibuka kardusnya dan diteliti barangnya, eh, ada yang lecet di bagian engselnya, sedikit sih. Tapi aku cukup terkejut. Setelah temanku bilang bahwa ada yang lecet, penjaga tokonya mencari penggantinya langsung tanpa basa-basi. Weleh, weleh. Padahal, aku kira dia akan bilang, ini lecet sedikit, tidak apa-apa, nanti kalau sudah dipakai lama juga akan lecet. Hehe. Buruk sangka gitu. Dan karena di toko itu stoknya sudah habis, tinggal barang yang tadi dibuka saja, dia nelpon ke siapa, tidak tahu, nanya apakah di sana ada notebook seperti itu. Setelah telepon ditutup, dia bergegas keluar. Dan beberapa saat kemudian datang membawa notebook baru yang masih tersegel rapi. Weleh, weleh. Yang aku bingungkan, bagaimana nasib notebook yang lecet tadi. Akan dijadikan display atau akan diretur ke distributor. Ah, entahlah, pasti tidak merugikan toko tersebut. Terus kenapa banyak notebook yang dijadikan display yah? Apa tidak eman-eman tuh. Setelah barang baru tidak diproduksi lagi, terus barang yang dijadikan display diapakan yah? Berlanjut ke pembelian notebook. Karena kami akan install XP sendiri, kami hanya minta driver-driver yang diperlukan saja (daripada download sendiri, kan lama). Terus tiba-tiba penjaga toko yang satunya lagi, kali ini laki-laki, bilang bahwa XP original tidak bisa di-instal langsung ke notebook itu karena XP tidak mendukung hard disk SATA. Terus dia menjelaskan cara instal-nya, tapi harus pakai floppy disk. Bingung kan, bagaimana caranya floppy disk masuk ke notebook. Ya udah lah, dengarkan saja, aku yakin aku bisa mengatasinya. Dua hari kemudian temanku memberikan CD XP plus Office 2003 yang dibeli dari ComLabs. Dan acara penginstalan pun aku mulai setelah ada waktu di kosan. Ternyata benar, error. Hard disk tidak terdeteksi. Aku pun jadi ingat, beberapa hari yang lalu, temanku yang lain, Nanto, mengungkapkan masalah yang serupa dengan ini. Aku pun segera menggenggam ponsel, tapi bukan untuk nanya Nanto, melainkan buka Opera Mini, terus cari solusi masalah ini dengan bantuan Google. Langsung dapat lah satu artikel dari Softpedia yang menjelaskan cara instal XP di hard disk SATA tanpa bantuan floppy disk. Karena harus download aplikasi bernama nLite dan driver SATA, aku pun hentikan usaha instalasi. Download esok harinya saja di kampus. Esok harinya, selain download nLite dan driver SATA, aku juga cari tahu lebih lanjut mengenai cara instal ini. Nah, aku dapat artikel ini. Setelah melaksanakan petunjuk di situ, aku pun berhasil menanamkan Microsoft Windows XP SP2 ke dalam Compaq Presario V3908TU milik temanku. Alhamdulillah.

Tuesday, August 12, 2008

"Ketek"[1] Rampung, Laptop "Baru"

Alhamdulillah, aku sudah menyelesaikan kerja praktek. Aku cerita dulu deh kerja praktekku ini. Perusahaan tempat kerja praktekku adalah PT Mitra Solusi Telematika, anak perusahaan Trakindo Group, ATPM kendaraan berat Caterpillar di Indonesia. Waktunya cukup singkat, hanya 8 pekan kurang sehari. Tapi cukup untuk mendapatkan pengalaman kerja walaupun gajinya pas-pasan. Tapi walaupun gaji pas-pasan aku sempat membuat rekor makan termahal lho. Jauh lebih mahal daripada rekor sebelumnya yang dicetak di Bandung. Nah, di tengah-tengah masa KP, satu-satunya komputer yang aku punyai rusak. Awalnya kipas mati, alhasil komputer jadi panas banget kalau tetap dipaksakan nyala. Dicek pakai aplikasi pendeteksi panas komputer (Speedfan), panasnya sampai 90-an °C. Dan kalau sampai batas suhu tertentu komputer akan menyelamatkan dirinya sendiri dengan cara shutdown sendiri. Waktu itu sih aku tetap maksa untuk menggunakan komputer itu. Ya mau gimana lagi, komputer kan wajib bagi anak IF untuk ngetik di text editor. Hehe. Jadi ingat beberapa bulan di awal kuliah dulu, belum punya komputer, repot. Setelah beberapa hari, akhirnya komputer itu benar-benar tidak mau menampakkan gambar ke layar. Eh, pernah dicoba terus bisa ding, tapi ya mati lagi. Dalam keadaan seperti ini untuk mengerjakan pekerjaan kantor terpaksa 2 komputer untuk 3 orang (aku dan 2 orang teman KP-ku). Setelah ada laptop nganggur di kantor, aku dipinjami. Waktu itu aku bingung. Masalahnya waktu aku beli komputer itu, orang tokonya bilang kalau rusak dibawa ke toko itu aja. Wah, berarti cuma garansi distributor atau toko dong, tidak ada garansi resmi (barang BM tidak ya?). Jadi ingat pas servis N-Gage di Nokia SC, orang sananya bilang katanya HP itu seharusnya dijual di Amerika alias masuk ke Indonesia secara tidak resmi. Nah, waktu itu kan aku ada di Jakarta, masa harus ke Bandung untuk klaim garansi komputerku. Aku pun coba tanya dulu ke HP SC di Jakarta. Aku bilang aku ga ada kartu garansinya. Terus orang sananya bilang bawa barangnya dulu aja ke sana. Alhamdulillah, Sabtu buka, tapi cuma sampai jam 1 siang. Perjalanan ke tujuan pun terasa berat. Turun dari halte busway Depkes, aku jalan di bawah terik matahari siang menuju ke Gedung Danamon (depan ITC Kuningan). Ternyata panas juga yang namanya Jakarta. Hasil akhirnya, saat ini beberapa komponen komputer yang sedang aku pakai ini dalam kondisi baru. Mainboard, baterai, dan heatsink tepatnya.
[1] Ketek = Kerja Praktek. Kok tidak baku ya?! Harusnya kan Kerja Praktik.

Saturday, May 17, 2008

Mengunduh Fedora 9 "Sulphur"

Pada hari Selasa 13 Mei 2008 Fedora 9 dirilis. Rilis ini tidak sesuai jadwal. Dalam jadwal (awal) Fedora Project, versi yang diberi codename Sulphur ini seharusnya dirilis akhir April 2008 (seingatku tanggal 29 April 2008). Beberapa saat setelah dirilis, installer(.iso)-nya pun sudah bertebaran di banyak FTP mirror di seluruh dunia--tapi di Indonesia belum ada. Mulai lah aku mengunduhnya (yang i386 dan x86_64 untuk media DVD).

Karena pekan ini banyak pekerjaan bukan rutin (misal: demo & review iterasi 3 tugas IF3262, tugas 4 IF3292, dan UAS IF3261) jadi aku mengunduhnya ke komputer ComLabs ITB dan aku tinggalkan. Pada hari pertama koneksinya lambat sehingga belum semuanya terunduh. Hingga akhirnya pada hari ini Sabtu 17 Mei 2008 aku mempunyai "waktu luang" di ComLabs. Aku pun melanjutkan pengunduhan. Berkas yang sudah diunduh sebelumnya (di komputer ComLabs) aku pindahkan dulu ke komputerku melalui perantara FTP ComLabs (soale HD eksternalku rusak) untuk dilanjutkan pengunduhannya. Rate-nya cukup menentramkan jiwa. Dan pada suatu saat bisa melebihi 3000 kbytes/s--luar biasa bukan untuk pengunduhan dari FTP di luar jaringan ITB. Kalau dirata-rata mungkin sekitar 250 kbytes/s. Ini sekrinsyot saat koneksi berada di masa kejayaan (yang tertangkap sekitar 2800 kbytes/s):

Setelah beberapa jam pengunduhan pun selesai.

Dua pekan depan adalah masa UAS. Setelah UAS pun masih ada tugas IF3211. Mungkin aku baru bisa menikmati Sulphur ini awal Juni. Setelah itu KP.

Kalau kamu juga ingin menikmati Fedora 9 ini, tidak bisa mengunduhnya, dan ingin mendapatkan installer-nya dalam bentuk CD/DVD; bisa hubungi aku via Y!M (lihat "Chat with Me" di sidebar).

Monday, May 12, 2008

Ikut-Ikutan ng-AXIS

Baru beli nomor AXIS setelah servis ponsel di BEC. Karena beli di gerai resminya di BEC, jadi dapat harga asli juga, Rp 6.000. Sebelum beli sih sudah sempat baca-baca artikel mengenai AXIS dari banyak situs/blog. Sebenarnya sudah tertarik sejak awal, tapi ada yang bilang bahwa sinyal AXIS di sekitaran Dago agak lemah. Akibatnya ya aku tidak jadi beli hingga suatu saat aku menemukan sebuah kartu SIM AXIS di depan ComLabs ITB, barangkali masih bisa digunakan internet gratisnya, pulsanya mendekati nol tidak masalah. Aku tidak akan mengambil pulsanya kok, jadi semoga tidak dosa. Astaghfirullah. Beberapa hari kemudian dicoba di kosan teman. Di sana sinyalnya kuat, termasuk UMTS/3G-nya. Alhasil koneksi lancar. Karena kosan dia dan kosanku dekat, aku pun jadi tertarik lagi untuk membeli nomor AXIS. Mungkin yang lemah di Dago yang jauh dari kosanku, Dago kan panjang.

Setelah punya waktu luang di kosan sendiri, aku pun mencoba menggunakan AXIS. Setelah dipasang di ponsel, langsung disuruh registrasi 4444. Sekarang keren ya, metodenya seperti itu. Atau cuma AXIS tok? Setelah siap, eh, sinyalnya buruk sekali. Dan sesungguhnya ini adalah seburuk-buruknya sinyal di kosanku (aku pernah menggunakan Kartu AS, Xplor, dan tentunya IM3). Disambungkan ke komputer pun tidak bisa membuat koneksi menggunakan AXIS UMTS maupun GPRS. Ya sudah lah, lain kali dicoba lagi.

Hingga akhirnya malam ini aku menggunakan AXIS kembali. Kali ini lumayan, bisa konek baik UMTS maupun GPRS walaupun masih tetap lemah. Koneksi UMTS-nya masih lambat (secara teori bisa mencapai 384 kbps). Plus tidak stabil, sering terputus. Ini tampilan Sony Ericsson PC Suite untuk koneksi UMTS:

Dites menggunakan speedtest.net hasilnya:

Sedangkan koneksi dengan GPRS cukup stabil, tidak putus-putus, tapi ya begitu lah GPRS, lebih lambat daripada UMTS. Secara teori sih rate-nya 32-48 kbps untuk class 10 dan 12 (ponselku mendukung GPRS class 10, tapi tidak tahu apakah AXIS juga mencapai class 10). Tampilan Sony Ericsson PC Suite untuk koneksi GPRS:

Hasil dari speedtest.net:

Untuk keperluan pengujian, jaringan pun digonta-ganti. Pada saat pengunggahan gambar screenshot pc suite jaringan yang digunakan adalah GPRS.

Seperti terlihat pada gambar dari speedtest.net, pengujian di atas dilakukan sekitar jam 1 dini hari WIB dengan server tujuan di Jakarta. Sebelum pengujian itu koneksi lebih lambat lagi. Mungkin jaringan masih ramai.

Nah, ini yang mantap, tes koneksi UMTS sekitar jam 3 dini hari WIB:

Jadi, mungkin kapasitas jaringannya memang belum besar. Kalau jam sibuk masih kalah dengan provider lain. Semoga bisa ditambah lagi kapasitasnya serta biaya GPRS dan UMTS-nya tidak mahal jika sudah tidak promosi (gratis seperti ini) lagi.

Sekian laporan dari studio Sangkuriang 10 Bandung. Selamat sahur dan puasa.

Tuesday, April 29, 2008

Hari Tanpa Ponsel Sedunia

Tahukah kamu kapan itu? Tidak tahu kan? Aku juga tidak tahu sih. Tapi yang jelas, hari ini aku tidak menyentuh barang itu sedetik pun. Mungkin baru 2 hari lagi aku baru menyentuh barang itu kembali. Kemarin sekitar jam 11 aku ke Sony Ericsson Service Center di BEC, untuk memperbaiki ponselku, SE K800i, yang sudah rusak joystick-nya. Sebenarnya sih sudah lama rusaknya, tapi malas mau diperbaiki karena tidak ada ponsel kedua dan juga aku tidak ingin kehilangan isi-isi ponsel yang penting yang tersimpan di memori ponsel, seperti kontak dan pesan. Untuk kontak sih bisa di-backup ke memori stick, tapi tidak bisa untuk pesan. Aku pun berpikir untuk menginstal PC suite di komputer ComLabs karena tidak bisa di Windows Vista. Belum sempat meng-install-nya, kata temanku di PC suite Sony Ericsson tidak ada fitur backup pesan. Beberapa hari kemudian, aku ke situs Sony Ericsson dan alhamdulillah, PC suite terbaru sudah bisa dipakai di Windows Vista. Setelah di-install, alhamdulillah lagi, bisa "backup"[1] pesan. Tapi sayang, pesan-pesannya disimpan satu per satu ke dalam berkas teks. Jadi, berkasnya banyak banget. Oleh karena itu, baru bisa kemarin aku membawanya ke service center. Itu pun terpaksa karena masa garansi akan habis esok harinya (hari ini). Untung, tugas IF3292 membuat catur yang deadline-nya jam 17 hampir selesai. Aku serahkan kelanjutannya kepada kedua rekan kelompokku. Deadliner juga aku dalam hal begini[2]. Beberapa bulan yang lalu pun aku memperbaiki printer Canon iP1700 punyaku satu hari (kerja) sebelum masa garansi habis walaupun sudah lama rusak. Hehe.
[1] Diberi tanda petik karena bukan backup biasa (kok BBB ya?) yang ada restore-nya.
[2] Tapi tugas membuat caturnya tidak terlalu deadliner. Hehe.

Wednesday, April 23, 2008

Makan di Pizza Hut Pertama Kali

Senin kemarin aku ikut silaturahim Tim CIC (ComLabs IT Course) pertama kali sejak aku bergabung dengan mereka. Aku merupakan anggota baru di tim ini. Baru akhir bulan Februari kemarin aku gabung di tim pengembang sistem informasi CIC. Senin sore kami berkumpul dulu di ComLabs. Pukul 17.45 kami baru berangkat dengan tujuan Jonas Studio dan Pizza Hut Dago. Sampai di Jonas pukul 17.55. Di sana pun kami menunggu antrian untuk pemotretan hingga pukul 19.00. Setelah selesai kami meluncur ke Dago untuk makan Pizza Hut. Aku punya agenda lain yang cukup penting ba'da isya. Bagaimana ini? "Ah, nanti nyusul aja deh." pikirku. Pas lagi makan, aku mendapat pesan singkat dari teman bahwa agenda yang dimaksud di atas dibatalkan. Bisa tenang deh. Baru kali ini aku masuk ke Pizza Hut dan makan di sana. Tapi kalau makan produknya sih pernah, dulu. Sudah lama banget sih, waktu masih SMP kalau tidak salah. Waktu belum ada mall di Tegal. Waktu Tegal belum seramai sekarang. Waktu itu ayahku beli dari Cirebon (padahal beliau tidak suka lho), kota terdekat dari Tegal yang ada mall-nya kala itu. Sampai rumah, ya ..., begitu lah. Baru kerasa bedanya pas makan kali ini. Enak sih..., tapi jangan dibiasakan lah. Tidak baik. Makan di McDonalds pun aku baru satu kali, di Jogja bersama teman-teman pas mau UM-UGM. Kalau KFC sih lumayan sering dulu, bareng teman-teman juga, dan makan di KFC terakhir kali sekitar satu setengah tahun lalu. Aku tidak pernah makan bersama keluarga di tempat seperti itu, seingatku. Makan makanan seperti ini memang bukan budaya keluargaku. Kami lebih menyukai makanan lokal, terutama Jawa. Lha wong waktu keluarga melancong ke Bandung aja lebih mengutamakan makan di warung milik orang Jawa. Sampai sekarang pun kami masih suka makan sega lengko, sega langgi, ponggol setan, yang harganya sangat murah sekali. Dan juga makanan khas Tegal lainnya seperti soto Talang. Kalau ke Solo atau Wonogiri, baru sate kambing khas daerah sana. Beruntung lah aku dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang sederhana, tidak suka hidup berlebih-lebihan. Di Bandung pun aku masih cukup bisa menjaga hati untuk hidup sederhana.

Saturday, April 19, 2008

Laptop PS3



Barusan browsing internet nyasar ke artikel yang membahas sebuah produk keren, laptop PS3. Tidak disebutkan nama resminya. Pokoknya produk ini merupakan hasil kloning antara laptop dan Sony PlayStation 3, buatan Ben Heck[1]. Katanya sih saat ini cuma ada satu buah saja di bumi tempat kita berpijak ini. Produk ini dilelang di eBay dan saat artikel ini ditulis, tawaran tertinggi adalah US $ 17,300. Berikut ini spesifikasi singkatnya:
  • Original backwards compatible 60GB model
  • 17-inch LCD HDTV screen: 720p
  • HDMI-DVI connection
  • Built-in keyboard, USB ports, stereo speakers, headphone jack
  • Size: 17 x 13.75 x 3-inches
  • Weight: 16 pounds!
Untuk melihat lebih banyak gambar dan video produk ini, kunjungi halaman ini. Produk ini masih relatif baru. Sebelumnya Ben Heck sudah membuat laptop Wii dan laptop Xbox 360. Tapi aku tidak tahu apakah dulu kedua produk tersebut juga dilelang/dijual atau tidak. Ayo, adakah yang ingin laptop PS3 terdampar di Indonesia? Menangkan lelangnya dong sebelum ditutup, nanti kita main bersama deh. PS3 asli saja aku belum pernah melihatnya langsung.
[1] Ben Heck itu nama orang, bukan nama pabrikan.

Tuesday, April 15, 2008

Sentuhan Pertama dengan AJAX: Mengirim Data ke Server dengan Method GET

Setelah kita selesai ta'aruf beberapa waktu yang lalu, kita lanjutkan proses ke khitbah dan proses inti. Untuk melakukannya kita harus mempunyai kemampuan dasar (minimal mengerti lah) pemrograman web, yaitu HTML, JavaScript, dan bahasa server scripting seperti PHP. Dalam kehidupan nyata sangat diperlukan juga CSS dan DBMS seperti MySQL dan PostgreSQL. Walaupun singkatan dari AJAX ada kata XML, kita tidak harus menguasainya. Jika sudah siap, nyatakan bahwa kita telah menguasai kemampuan dasar tersebut dan siap melanjutkan proses. Dengan demikian, AJAX pun akan menerima kita. Setelah proses di atas selesai, sekarang kita akan menyentuh AJAX untuk pertama kali. nya adalah text editor (misal Notepad++, VI, dan gEdit), internet browser Siapkan peralatan-peralatan yang diperlukan. Peralatan wajib(lebih baik gunakan beberapa internet browser populer untuk uji coba, misal Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Safari), web server (misal Apache dan Tomcat), dan bahasa server scripting (misal PHP, ASP, dan JSP). Silakan tambahkan sendiri peralatan lainnya sesuai selera. Sekarang kita benar-benar siap untuk menjelajahi AJAX. Contoh pertama, kita belum berhubungan dengan DBMS. Bukan pula hello world atau halo dunia. Kita akan membuat halaman web untuk menerima masukan dan langsung menampilkannya di halaman yang sama. Metode pengiriman data kali ini menggunakan GET. Pertama, kita siapkan halaman/form HTML untuk menerima masukan dari pengguna dan menampilkan hasil masukannya. Misal namanya input_id.html, kodenya:
<html> <head> <title>Hafni Syaeful Sulun | Tutorial AJAX | Mengirim Data ke Server dengan Method GET</title> <script type="text/javascript" src="ajaxscript.js"></script> </head> <body> <form name="form_input_id" method="get" action="javascript:input_id()"> <table> <tr> <td>Nama:</td> <td><input type="textbox" name="nama" /></td> </tr> <tr> <td>Jenis kelamin:</td> <td><input type="radio" name="jenis_kelamin" value="Laki-laki" checked>Laki-laki <input type="radio" name="jenis_kelamin" value="Perempuan">Perempuan</td> </tr> <tr> <td>Pendidikan:</td> <td><select name="pendidikan"><option value="SD" selected>SD</option><option value="SMP">SMP</option><option value="SMA">SMA</option></select></td> </tr> <tr> <td><input type="submit" name="submit" value="Submit"></td> </tr> </table> </form> <div id="main"> <!-- layer untuk menampilkan hasil dari AJAX --> Di sini akan ditampilkan hasil input identitas. </div> </body> </html>
Setelah itu, kita beralih ke berkas JavaScript (dalam contoh ini bernama ajaxscript.js) yang akan menghubungkan form tadi dengan berkas yang akan memproses masukan dari form tersebut. Pertama dan yang wajib, kita buat XMLHttpRequest object, yaitu sebuah API yang menyediakan fungsionalitas scripted client untuk transfer data antara klien dan server[1]. Berikut ini script-nya.
var xmlHttp = GetXmlHttpRequestObject(); // langsung buat XMLHttpRequest object ketika halaman dimuat function GetXmlHttpRequestObject() // fungsi untuk membuat XMLHttpRequest object { try { // Firefox, Opera 8.0+, Safari, Internet Explorer 7+ xmlHttp=new XMLHttpRequest(); } catch (e) { // Internet Explorer < 7 try { xmlHttp = new ActiveXObject("Msxml2.XMLHTTP"); } catch (e) { xmlHttp = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP"); } } return xmlHttp; }
Fungsi GetXmlHttpRequestObject akan mencoba (try) membuat XMLHttpRequest object. Jika tidak bisa, maka akan membuat ActiveXObject (ini khusus Internet Explorer < 7). Kemudian, kita buat fungsi untuk mengubah bagian halaman tertentu, yang dalam contoh ini layer (div) ber-id "main", ketika request sedang diproses dan sudah selesai. Kita periksa readyState dari XMLHttpRequest object. Berikut ini nilai-nilai dari readyState: 0 : Request belum diinisialisasi. 1 : Request telah diinisialisasi, dikirim, atau sedang diproses di server. 2 : Response telah diterima klien. 3 : Response sedang diproses klien. 4 : Proses selesai. Kita gunakan readyState 4 saja. Jika bernilai 4, tampilkan hasil request (response). Jika bukan 4, tampilkan keterangan "loading". Eit, memeriksa readyState saja belum cukup karena metode ini hanya akan berhasil jika tidak terjadi kesalahan pada sisi server. Klien tidak mengetahui apakah request telah diproses server atau belum. Untuk memeriksanya gunakan properti status HTTP request--sering lihat kan "HTTP error code 404 object not found" yang mengindikasikan bahwa object/berkas yang di-request tidak ada di server. Untuk keperluan AJAX ini, kita periksa apakah nilainya 200. Properti status ini bernilai 200 jika request telah diproses server. Script-nya:
function stateChanged() // fungsi untuk mengubah bagian halaman ketika AJAX dijalankan { if (xmlHttp.readyState==4 && xmlHttp.status==200) // transfer data klien-server selesai { document.getElementById("main").innerHTML = xmlHttp.responseText; } else // transfer data klien-server belum selesai atau sedang diproses { document.getElementById("main").innerHTML = "Loading..."; } }
Selanjutnya, buat fungsi untuk mengirimkan data ke server dengan method GET[2]. Script-nya:
function GetAjaxRequest(url) // fungsi GET { xmlHttp.onreadystatechange = stateChanged; xmlHttp.open("GET", url, true); xmlHttp.setRequestHeader("Cache-Control", "no-cache"); // untuk menghindari penggunaan cache browser xmlHttp.send(null); }
Pada script di atas terdapat baris xmlHttp.setRequestHeader("Cache-Control", "no-cache");. Ini bertujuan agar browser tidak menggunakan cache (data temporer yang disimpan di browser). Artinya kita ingin mendapatkan data/halaman yang benar-benar baru dari server. Selain dengan mengeset header Cache-Control, mencegah caching juga bisa dengan menggunakan nilai random yang dimasukkan ke dalam parameter GET seperti berikut:
function GetAjaxRequest(url) // fungsi GET { xmlHttp.onreadystatechange = stateChanged; url += "&sid=" + Math.random(); // untuk menghindari penggunaan cache browser xmlHttp.open("GET", url, true); xmlHttp.send(null); }
Karena dalam form HTML kita menggunakan input radio button, kita harus membuat fungsi untuk mengambil nilai yang dipilih pengguna. Sepengetahuanku ya begini, tidak bisa langsung diambil, harus menggunakan fungsi sendiri. Kalau ada yang tahu cara yang lebih mudah, beri tahu aku ya.
function radio_value(radio) // fungsi untuk mengambil nilai dari radio button { for (i=0; i<radio.length; i++) { if (radio[i].checked) return radio[i].value; }
Sekarang buat fungsi yang memproses form. Script-nya:
function input_id() { // berkas PHP yang memproses form plus parameter GET var url = "input_id_action.php" + "?submit=Submit" + "&nama=" + encodeURI(document.form_input_id.nama.value) + "&jenis_kelamin=" + encodeURI(radio_value(document.form_input_id.jenis_kelamin)) + "&pendidikan=" + encodeURI(document.form_input_id.pendidikan.value); GetAjaxRequest(url); }
Script di atas akan mengirimkan nilai-nilai dari form ke berkas input_id_action.php. Sama kan metodenya dengan metode pengiriman form langsung ke berkas PHP tanpa AJAX, yaitu dengan menuliskan parameter dan nilainya di belakang URL? Nah, terakhir kita buat berkas PHP yang akan memproses nilai-nilai yang dikirimkan (dalam contoh ini bernama input_id_action.php). Kodenya:
<?php if (isset($_GET['submit'])) { extract($_GET); echo " Nama: " . $nama . "<br /> Jenis kelamin: " . $jenis_kelamin . "<br /> Pendidikan: " . $pendidikan; } ?>
Referensi XMLHttpRequest bisa didapatkan di sini. Demo tutorial ini bisa dilihat di sini. Kode sumber tutorial ini bisa diunduh di sini.
[1] Definisi dari www.w3.org.
[2] Method yang tersedia untuk XMLHttpRequest object ini adalah GET, POST, HEAD, PUT, DELETE, dan OPTIONS.

Thursday, April 10, 2008

Ta'aruf dengan AJAX

Artikel ini merupakan artikel singkat mengenai ta'aruf atau berkenalan teknologi AJAX. Sasaran artikel ini adalah para pemula. Untuk para ahli, boleh baca, tapi beri komentar ya, barangkali ada kesalahan, atau mungkin malah kebenarannya mau dikomentari. AJAX itu singkatan dari Asynchronous JavaScript and XML. AJAX bukan bahasa pemrograman, melainkan teknik baru dalam menggunakan bahasa-bahasa yang sudah ada (dan intinya adalah JavaScript). Seperti kita ketahui, aplikasi desktop lebih bersahabat (user-friendly) daripada aplikasi web. Yang paling terasa adalah dalam hal respon oleh sistem (server kalau dalam aplikasi web). Aplikasi desktop lebih peka terhadap rangsang, tidak seperti aplikasi web (loading-nya lama). Nah, untuk mengatasi hal ini, maka digunakanlah AJAX. Dengan AJAX, kita bisa membuat aplikasi web menjadi lebih baik, cepat, dan bersahabat. Katanya, AJAX ini dipopulerkan oleh Google pada tahun 2005 melalui aplikasi Google Suggest. Bagi kamu yang belum tahu contoh aplikasi yang didukung AJAX, sebaiknya lihat dulu deh. Ini nih yang mendasari populernya AJAX. Dalam website tradisional, jika kita ingin mendapatkan informasi dari basisdata atau berkas pada server, atau mengirim informasi kepada server, kita harus membuat form HTML dengan metode GET atau POST data ke server. Pengguna harus menekan tombol "Submit" untuk mengirim atau memperoleh informasi, menunggu server meresponnya, kemudian halaman baru akan ditampilkan sebagai hasilnya. Karena server mengembalikan halaman baru setiap kali pengguna mengirimkan form, aplikasi web tradisional berjalan lambat, bahkan terkesan tidak ada respon (tidak user-friendly). Dengan AJAX, JavaScript yang dibuat bisa berkomunikasi langsung dengan server melalui JaavaScript XMLHttpRequest object. Dengan HTTP request tersebut, halaman web bisa request ke web server dan juga mendapatkan respon dari web server tanpa memuat halaman kembali. Pengguna akan tetap berada di halaman yang sama dan dia tidak akan menyadari bahwa script meminta halaman atau mengirim data ke server secara background (tidak terlihat). Berikut ini ringkasan kelebihan AJAX:
  1. Tidak perlu memuat halaman secara utuh sehingga lebih cepat.
  2. Lebih user-friendly.
  3. Platform independent (bisa digunakan di server dan browser (terkini) apa pun).
Dan berikut ini ringkasan kekurangannya:
  1. Browser tidak memberikan keterangan bahwa browser sedang melakukan proses, karena proses terjadi di background. Hal ini bisa diatasi dengan membuat sendiri keterangan tersebut (misalnya progress bar) dari sisi aplikasi kita.
  2. Browser tidak menyimpan browsing history lengkap (karena pengguna tetap berada dalam satu halaman, tidak berpindah ke halaman lain), sehingga pengguna kesulitan untuk kembali ke "halaman" sebelumnya. Bisa diatasi juga, dengan membuat sendiri (lagi) script kembali ke halaman sebelumnya.
Kita baru saja selesai ta'aruf. Tidak usah lama-lama ta'aruf itu. Selesai ta'aruf bukan berarti kita boleh bersentuhan dengannya sekarang. Sabar dan jagalah hati (berpuasalah bila perlu). Kita harus meng-khitbah-nya terlebih dulu, kemudian prosesi inti, baru boleh diubek-ubek. Jadi, tunggu artikel selanjutnya. Insya Allah tidak sampai satu pekan dari sekarang. Tetap semangat, tetap istiqomah, biar tetap bisa berkontribusi untuk teknologi Indonesia.

Saturday, March 22, 2008

Keberhasilan Tim Bundel Soal Gamais Plus 2007

Walaupun sudah lama, tapi tak apa lah aku tulis sekarang. Pada tanggal 25 Februari 2008 kepanitiaan Bundel Soal Gamais Plus 20081 berakhir sudah. Sebenarnya sih sudah selesai semester kemarin. Sudah ditutup. Namun, masih ada satu janji yang belum dipenuhi kepada para distributor kelas, yaitu hadiah untuk distributor terbaik2 dan juga kaos untuk masing-masing kelas. Tidak semua distributor kelas mendapatkan kaos ini karena memang jumlahnya terbatas. Satu kelas ada yang 1 distributor dan juga ada yang 2. Jadi, panitia membaginya per kelas, bukan per orang. Trus, siapa pemenang hadiah utama sebuah ponsel? Dia adalah Alfadho "Dodo" Khasroh, anak STEI, "kera Ngalam", kelas Kalkulus 8. Dia satu-satunya distributor di kelasnya. Padahal, pada waktu pendaftaran, kelasnya merupakan penyumbang calon distributor terbanyak. Dia sebenarnya tidak terpilih untuk jadi distributor proyek ini karena dia juga mendaftar distributor jaket angkatan3. Panitia menginginkan dia menjadi distributor jaket tersebut karena memang harus dibagi agar adil. Tapi, setelah dipilih dua orang dari kelas itu, satu orang yang diterima mengundurkan diri dan mengalihkan haknya kepada Dodo. Ketika ada pertemuan lagi, tiba-tiba panitia dikejutkan dengan munculnya teman sekelas Dodo yang tiba-tiba ikut pertemuan distributor. Jadi, ada tiga distributor kelas Kalkulus 8 menghadiri pertemuan itu. Dan entah kenapa, di pertemuan-pertemuan berikutnya tinggal Dodo seorang yang masih memegang amanah ini. Bagaimana cara Dodo menjalankan aksinya? Dari yang terekam olehku, selain menjajakan barang di kelasnya sendiri, dia juga menawarkan produk-produk yang dijual di kelas lain--setelah batas waktu tertentu, diperbolehkan untuk menjajah kelas lain. Aku juga pernah melihat dia ada di stan milik Gamais di gerbang Ganesa dengan bundel soal Gamais ditata rapi di atas meja stan. Mungkin juga dia menjualnya ke teman-temannya di kosan/asrama dan ke teman-temannya se-SMA. Agresif banget dah. Di luar dugaan pokoke. Kenapa disebut Bundel Soal Gamais Plus? Kali ini panitia tidak hanya menjual Bundel Soal Gamais. Panitia juga menyediakan buku-buku kuliah (Kalkulus, Fisika, dan Kimia), kalkulator, papan jadwal (buatan sendiri, ada logo Gamais), dan flashdisk. Setelah terseok-seok di awal, panitia akhirnya memetik hasil yang sangat fantastis. Bundel soal yang diproduksi total sebanyak 4500 buah terjual habis4. Bahkan konsumennya bukan hanya dari kalangan mahasiswa TPB saja, melainkan dari kalangan mahasiswa S2 juga. Aku punya cerita cukup menarik. Waktu itu, ketika mengurus penyerahan barang kepada para distributor, tiba-tiba ada dua mahasiswi S2 menanyakan apa masih ada 2 bundel soal Fisika. Karena di tempat itu sudah habis, aku pun bergegas ke sekre Gamais karena seingatku di sana masih ada. Setiba di sana, bundel soal Fisika tinggal dua buah. Itu pun cacat. Sampulnya mengelupas, jangan-jangan di dalamnya ada yang rusak juga. Kemudian aku keluar dan menyerahkannya kepada salah satu dari dua mahasiswi tadi dan bilang, "Ini Mba, ada dua, tapi rusak gitu." Dia pun memberikan uang sebagai tanda persetujuan jual beli. Semoga ini bukanlah yang terakhir kali aku berkontribusi untuk Gamais. Masih banyak cara untuk melakukannya. Tetap semangat, tetap istiqomah, biar tetap bisa berkontribusi untuk Islam. Alhamdulillah. Hafni Sulun matur nuwun kagem:
  • Allah, atas kehendak-Mu semua ini terjadi.
  • Rasulullah SAW beserta para sahabat, atas perjuangan kalian Islam mampu bersinar terang hingga ke Institut Tarbiyah Bangsa, eh Institut Teknologi Bandung ini.
  • Kedua orang tuaku, kasih sayang orang tua takkan terbalas oleh anak.
  • Kak Agun, terima kasih atas bimbinganmu.
  • Luthfi dan Gumi, maaf bila aku merepotkan kalian dan belum bisa memenuhi harapan, terima kasih sudah menemaniku.
  • Dina, Desi, dan akhwat-akhwat Depkon G lainnya, terima kasih banget sudah membantu.
  • Para pencari barang tambahan yang dijual: Satria, Ridwan, Riandi; tanpa kalian mungkin barang yang dijual sedikit banget.
  • Mas Tyo, terima kasih desain sampulnya, bagus banget, tapi maaf ya, kami edit tanpa sepengetahuanmu.
  • KM3, Maifi, dan Kamamuki; terima kasih telah membuat pembahasan BSG kali ini.
  • Para ujung tombak alias distributor kelas, kalianlah penentu kemenangan ini (tanpa melupakan Yang Maha Berkehendak).
  • Para konsumen, semoga puas dengan apa yang kami persembahkan.
  • Tim BSG 2008: Gibran, Dodo, Dhana, dkk.; semoga kalian bisa lebih baik daripada tahun ini. Denger-denger, 100 juta?! Aamiin.
  • Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan hingga ludesnya BSG yang kami produksi.

1 Nama ini hanyalah fiktif belaka, tapi berdasarkan kisah nyata, hanya diplesetkan.
2 Namanya terbaik ya hanya satu
3 Sama-sama proyek Depkon Gamais.
4 Dikurangi bundel soal yang tidak terjual karena rusak.

Wednesday, March 12, 2008

Nyrempet Mitsubishi Lancer

Siang tadi pas mau berangkat kuliah, aku nyrempet mobil cukup mewah, Mitsubishi Lancer. Mobil itu sudah dimodif cukup keren, di antaranya cat bagus, pelek lebar, ban tipis. Selepas sholat Dzuhur berjamaah di Masjid LIPI, aku pulang ke kosan, terus siap-siap berangkat kuliah. Sebelum ke kampus, aku makan dulu di Cisitu. Nah, selepas makan, di depan gerbang Cisitu LIPI, aku (mengendarai motor) nyrempet mobil itu1. Nyrempet bagian depan-kanan-nya hingga menyebabkan bempernya rusak (pengaitnya patah, memble deh itu bemper) dan catnya lecet. Kalau motorku sih hanya luka di pedal transmisi (bengkok dan karetnya lecet). Ini murni salahku. Awalnya aku kira tidak menyebabkan luka. Jadi, aku tancap gas saja. Tapi si pengemudi mobil itu membunyikan klakson. Aku pun memperlambat laju dan akhirnya berhenti. Ya Allah semoga tidak terjadi hal yang sangat buruk. Berharap pengemudinya seperti bapakku. O ya, bapakku mah kalau ditabrak gini, tidak mempermasalahkan, tidak berhenti, langsung jalan saja. Misalnya pas mudik lebaran tahun lalu ke Wonogiri. Mobil yang keluargaku naiki (bapakku sebagai pengemudi) ditabrak dari belakang oleh mobil lain hingga cedera parah. Lebih parah daripada yang aku tabrak ini. Tapi, bapakku tetap melaju santai. Mobil yang nabrak itu malah berhenti. Setelah aku dan mobil yang aku tabrak berhenti, si pengemudi turun (hanya satu orang di dalam mobil itu). Ternyata dia seumuran denganku. Alhamdulillah, orangnya baik. Kami pun berdiskusi untuk menyelesaikan ini hingga akhirnya disepakati kami ke bengkel (di Kandaga) bersama dan aku yang akan membayar biaya perawatannya--karena memang aku yang salah walaupun dia naik mobil dan aku naik motor. Terpaksa deh bolos kuliah IF3291. Sesampai di bengkel, kami dan orang bengkelnya ngobrol tentang mobil itu dan juga tentunya masalah harga perbaikan. Dari pembicaraan singkat itu, aku dapat info, antara lain mobil itu pernah mengikuti kontes (mungkin sering), beberapa hari lagi mau ikut kontes lagi, dikontrak Djarum Black pula (di bodi mobil ada iklan Djarum Black, rokok pemilik mobil itu pun bermerek Djarum Black), kemarin mobil itu baru saja keluar dari bengkel karena musibah (yang ini dibiayai Djarum Black). Setelah sepakat masalah harga aku pun melihat uang tunai yang aku bawa. Ternyata kurang. Untung di dekat situ ada BNI + ATMnya. Aku pun ke ATM itu. Aku terkejut ketika melihat ada tulisan yang intinya ATM sedang tidak dapat dipergunakan. Ya Allah.... Aku masuk deh ke bank dan menanyakan ke satpam apakah bisa ambil uang tanpa buku tabungan. Jawabnya tidak bisa. Katanya di sebelah timur (lurus terus) ada ATM BNI lagi kira-kira 700 m. 700 m? Dekat lah. Jalan kaki saja. Aku pun jalan berharap menemukan ATM. Kira-kira 500 m jalan, di persimpangan, aku baca plang: ada ATM Niaga di RS Santo Yusup Cikutra. Aku pun belok ke arah utara dan ke ATM Niaga itu. Karena bukan ATM BNI, aku gunakan ATM Shar-E biar gratis. Lagi-lagi aku diberi cobaan. Uang tidak keluar. ATM bilang ada error, kira-kira "Transaksi tidak dapat dilakukan saat ini. Silakan coba lagi nanti.". Ya Allah.... Aku pun balik lagi ke simpang tadi dan melanjutkan perjalanan ke timur mencari ATM. Jalan sekitar 200 m, aku melihat ada BRI. Aku dekati, ternyata hanya bank, tanpa ATM. Jalan lagi deh. Dan akhirnya melihat banyak bank di depan. Memang area perbankan di sini. Yang paling dekat adalah Bank Danamon + ATMnya di seberang (sebelah selatan) jalan. Karena bukan BNI lagi, aku pakai ATM Shar-E. Eh, gagal maning, gagal maning. Duite ora metu. Pesan error-nya sepertinya sama dengan yang di ATM Niaga tadi. Ya Allah.... Aku jadi yakin ini karena memang saldonya kurang. Yang buat program ATMnya tidak beres nih. Masa pakai pesan global gitu, tidak spesifik. Su'udzonnya lagi, jangan-jangan saldonya tetap dikurangi seperti yang pernah aku alami di ATM BNI. Karena sudah cape dan buru-buru, aku pun mencoba menggunakan ATM BNI yang saldonya masih cukup. Alhamdulillah, berhasil. Setelah keluar dari ATM, aku melihat ada plang ATM BNI di seberang jalan sebelah timur kira-kira 50 m. Ternyata itu ATM BNI-nya. Ini sih bukan 700 m dari ATM BNI depan Kandaga. Menurutku ini 1,5 km--apa perasaanku saja?. Coba saja deh, hitung sendiri. Ya wis lah. Sekarang balik ke bengkel. Jalan kaki lagi atau naik angkot ya? Jalan kaki dong. Cuma 1,5 km kok. Hehe. Bagiku lebih baik jalan kaki. Aku tidak suka naik angkot jarak dekat seperti itu kecuali lagi pengen naik angkot atau tidak pengen jalan kaki. Lagian, kalau naik angkot juga tidak bisa sampai Kandaga karena di persimpangan ke arah Kiaracondong, angkot harus belok kiri. Jalan kaki lagi deh. Cape. Aku jalan cepat lagi, dengan langkah panjang pula--kebiasaan kalau jalan sendirian. Sesampai di bengkel, si pengemudi Lancer tadi sudah tak kelihatan. Kata orang bengkel, "Dia sudah pergi. Urusan mobil biar langsung sama Mas saja." Sudah cape-cape, ternyata dia sudah pergi. Aku bayar deh biayanya dan bergegas ke kampus karena masih ada kuliah IF3211 jam 4 sore. Akhirnya, alhamdulillah, yang penting tidak punya hutang.
1 Dari ketiga kecelakaanku ketika naik motor, selalu aku mengendarainya dengan pelan. Pertama, nabrak sepeda (sampai aku dan pengendara sepeda itu cedera). Kedua, nabrak truk (truk beneran lho). Dan ketiga, nabrak mobil (ini). Bener kata bapakku, pelan itu lebih susah daripada kencang. Makanya pas belajar dulu pelan-pelan. Kalau mau kencang kan tinggal pelintir gas lebih dalam saja.

Thursday, February 28, 2008

Lagi-Lagi, Kartun Nabi Muhammad SAW

Barusan baca postingan dari seorang teman di milis Fathifarhat (muslim ITB angkatan 2005). Dia mendapat berita ini dari temannya. Isinya seperti ini:
Koran Denmark Jyllands-Posten tanggal 13 Februari 2008 kembali memuat kartun Nabi Muhammad SAW yang telah mengganggu ummat Islam sedunia pada tahun lalu. Pemuatan itu didasari oleh tertangkapnya 3 orang katanya, sedang merencanakan pembunuhan terhadap salah satu pembuat kartun tersebut Terus baru baru ini Wikipedia Foundation yang berbasis di San Francisco juga memuat artikel Nabi Muhammad berbahasa Inggris ternyata memuat beberapa gambar yang diberi keterangan sebagai sosok Nabi Muhammad Saw. Banyak protes dar kalangan kaum muslimin yang menginginkan gambar itu tapi pihak Wikipedia menyerahkan pilihan pada pengunjung situsnya apakah mau melihat gambar-gambar itu atau tidak. UNTUK ITU KEPADA TEMEN TEMEN MOSLEM YANG NGAKU CINTA KEPADA NABI KITA MUHAMMAD SAW AYO IKUT BERGABUNG MENGISI PETISI UNTUK MENGHAPUS GAMBAR KARTUN DI WIKI PEDIA CARANYA SILAHKAN KLIK DISINI : http://www.thepetitionsite.com/2/removal-of-the-pics-of- muhammad-from-wikipedia atao DISINI : http://cokiehti.wordpress.com/2008/02/27/wikipedia-memuat- kartun-nabi-muhammad/ Semoga niat suci temen2 untuk membela Sang Nabi menjadi salah satu tiket Menuju Syurga-Nya Allahu Akbar……. Allahu Akbar……. Allahu Akbar……
Petisi di thepetitionsite.com itu di-sign pertama kali pada tanggal 4 Desember 2007. Sudah lama juga. Halaman Wikipedia yang dimaksud di atas ada dua, yaitu http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad dan http://en.wikipedia.org/wiki/Depictions_of_Muhammad. Dua-duanya dikunci alias tidak bisa disunting sembarang orang. Di halaman yang disebut terakhir bahkan ada tulisan:
Editing of this article by unregistered or newly registered users is currently disabled because of issues with image removal. If you cannot edit this article and you wish to make a change, you can discuss changes on the talk page, request unprotection, log in, or create an account.
Baca juga artikel terkait dari Hidayatullah.com, klik di sini. Bagaimana tanggapan kamu?

Wednesday, February 20, 2008

Sony Ericsson XPERIA™ X1: Begitu Menggoda

Beberapa hari yang lalu aku mengunjungi situs Sony Ericsson. Seperti yang sering kita lihat, di halaman depan--setelah memilih negara--dipajang ponsel-ponsel terbaru. Ada cukup banyak ponsel baru kali ini. Namun, hanya satu yang memikat hatiku, yakni ponsel yang dipajang di urutan pertama, Sony Ericsson XPERIA™ X1. Pertama yang kita lihat pasti tongkrongannya. Bentuknya sangat berbeda dengan semua ponsel yang pernah diluncurkan Sony Ericsson. Pantas saja ponsel ini diberi label baru, yaitu X. Ponsel ini terlihat seperti ponsel-ponsel fesyen nan canggih masa kini dari vendor lain yang telah terbit lebih awal, seperti Apple iPhone dan LG KE850 Prada. X1 memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dua ponsel tersebut, sampai-sampai ponsel ini disebut-sebut sebagai "iPhone killer". Salah satu keunggulannya yaitu X1 memiliki keyboard QWERTY sehingga membuat penggunanya lebih mudah dalam menulis. Untuk menggunakan keyboard QWERTY ini, Sony Ericsson menambahkan arc slider layaknya HTC TyTN II, tetapi lebih landai. Eh, beda ding, HTC TyTN II di-sliding lurus dulu, baru ditekuk, sedangkan SE X1 di-sliding langsung membentuk sudut kecil karena "rel" slider-nya cekung. Layarnya berjenis TFT (Thin Film Transistor) berukuran 3 inch wide VGA (800 x 480) dan didukung fitur layar sentuh (touchscreen), tetapi sayang hanya bisa menampilkan maksimal 65.536 warna. Bodinya terbuat dari bahan metal sehingga menambah kesan mewah ponsel ini dan tentu prestise pemiliknya. Sony Ericsson mengenalkan fitur baru melalui ponsel ini, yaitu XPERIA™ panel interface. Dengan ini, pengguna bisa menavigasikan menu menggunakan jari tangan, tidak perlu lagi alat bantu bernama stylus. Namun, tetap saja kita akan mendapatkan stylus dari ponsel ini. Stylus ini digunakan sebagai alternatif menulis karena ponsel ini mendukung handwriting recognition. Ada yang baru lagi yang dilakukan Sony Ericsson melalui ponsel ini. Baru kali ini mereka menggandeng Microsoft® untuk menyediakan sistem operasi Windows Mobile® terbaru, yakni Windows Mobile® 6, yang memiliki interface menyerupai interface Windows Vista®. Seandainya saja menggunakan Linux lengkap dengan Compiz Fusion, wow! Ponsel ini bisa digunakan di negara mana pun, karena mendukung semua (4) band GSM. Selain itu, juga mendukung jaringan 3G (UMTS) dan 3,5G (HSDPA). Dan layaknya ponsel canggih lainnya, X1 bisa digunakan untuk berinternet ria melalui Wi-Fi1. Ada fitur aGPS pula. O ya, kamera sekunder VGA pun tersedia untuk video call--tetapi letaknya tersembunyi, sehingga susah diidentifikasi2. Ponsel ini layak menyandang sebutan ponsel bisnis sekaligus fesyen karena di balik desainnya yang menawan, ada fitur-fitur yang bisa mendukung bisnis kita. Sebut saja penyunting dokumen yang bisa digunakan untuk mempersiapkan presentasi, e-mail untuk berkomunikasi dengan kolega, dan RSS reader agar selalu up-to-date terhadap berita-berita terkini. Bila kita jenuh dengan urusan bisnis, kita bisa menikmati musik melalui Windows Media® Player Mobile. Lebih asyik lagi, X1 telah mendukung Bluetooth™ stereo (A2DP). Kebanyakan vendor tidak terlalu memerhatikan fitur kamera untuk ponsel bisnis mereka. Hanya sebagai pelengkap. Lihat saja, kebanyakan kamera yang disematkan hanya bisa mencapai resolusi 1,3 MP atau 2 MP. Berbeda dengan X1 yang dikaruniai penangkap gambar berkekuatan 3,2 MP. Namun, jangan harap hasilnya akan mampu menandingi jepretan ponsel Sony Ericsson berlabel Cyber-shot™ walaupun resolusinya sama. Subhanallah, semakin menambah daftar ponsel yang aku inginkan. Sebelumnya sudah ada SE K770i, SE C902, dan HTC TyTN II. Memang aku lebih suka ponsel berkamera cukup lumayan atau berteknologi terkini. Informasi lebih lengkap, bisa klik di sini. Ya Allah, mudahkanlah aku untuk meminangnya.
1 Wi-Fi bisa dikatakan jalur alternatif untuk berinternet secara hemat karena banyak tempat yang menyediakan akses Wi-Fi gratis.
2 Diperbarui pada tanggal 6 Maret 2008, referensi: Mobile Gazette.

Monday, February 18, 2008

SIM-ku Telah Kembali

Tadi pagi aku ke Kejaksaan Negeri Bandung di Jalan Jakarta dengan maksud menebus SIM yang telah disita karena tilang beberapa bulan yang lalu. Prosesnya sangat cepat, tidak ada antrian, langsung dilayani petugas. Aku berikan surat tilang berwarna merah kemudian menunggu sebentar karena dia harus mencari SIM-ku dulu. Setelah ditemukan, aku dipanggil dan membayar sejumlah uang yang aku rasa melebihi denda aslinya karena sebelumnya aku pernah datang ke sidang lalu lintas--dengan niat mencari tahu bagaimana nasib SIM-ku yang telah lama ditahan--dan kata petugas pengadilan, denda jika SIM yang disita biasanya Rp 25.000--entah benar atau tidak. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak. Ya sudah lah, ikhlaskan saja. Bagaimana dengan puasaku ya? Memang serba salah menghadapi urusan begini. Kenapa lama banget nebus SIM-nya? Hehehe. Begini ceritanya. Belum genap satu bulan sepeda motorku dimodifikasi, tepatnya Sabtu tanggal 1 Desember 2007, aku kena tilang dalam operasi polisi di Jalan Tamansari--belakang ITB. Waktu itu aku bersama temanku. Waktu mau melintas di depan para polisi, dia bilang, "Ada operasi Ni". Aku jawab, "Santai aja". Benar, aku rasa waktu itu tenang setenang-tenangnya ketika akan melewati operasi polisi. Mungkin karena ada teman--baru kali ini memboncengkan teman melewati hadangan operasi polisi. Tapi tak disangka, baru kali ini juga aku dihentikan polisi di jalan itu. Coba aku sendirian, mungkin akan lain ceritanya. Hehehe. Pak polisi bilang aku telah melanggar aturan knalpot. Hah! Katanya knalpot motorku menyebabkan kebisingan. Sambil mengisi surat tilang, aku bertanya, "Sejak kapan aturan ini?". Jawabnya, "Sejak tahun 2005." Aku kaget lagi, karena banyak sepeda motor yang bersuara lantang bahkan lebih memekakkan telinga daripada motorku. Terus aku tanya lagi, "Aturan ini se-Indonesia atau se-apa?" Jawabnya, "Se-Bandung." Oh.... Ya sudah lah, terima saja. Tanggal sidang ditentukan tanggal 14 Desember 2007 jam 9.00 bertepatan dengan ujian praktikum Basdat1--jam 9.00--dan deadline tugas SI2--jam 10.30. Aku pun pindah ke kelas lain untuk ujian praktikum Basdat--jam 7.00 s.d. 9.00. Setelah selesai ujian, ternyata masih ada masalah dalam tugas SI. Karena dua teman kelompokku ikut ujian Basdat jam 9.00, jadi aku harus menyelesaikannya sendiri. Alhamdulillah, kedua urusan kuliah selesai. Jam menunjukkan pukul 10.30. Aku bingung, mau ke pengadilan atau tidak. Aku tidak tahu, sidangnya bubar jam berapa. Ah, sudah lah, cuek saja. Hehehe. Setelah punya banyak waktu, pas liburan semester kemarin, aku menyempatkan diri ke PN pas jadwal sidang--Jumat pagi. Di sana aku mencoba menggali informasi bagaimana mendapatkan SIM-ku kembali. Setelah bertanya kepada petugas pengadilan, aku dapat jawaban kalau sudah lewat sidangnya, barang sitaan bisa diambil Jumat sore. Aku pun pulang. Sore pun tiba. Air dari langit mengguyur kota Bandung. Aku tidak jadi ke sana lagi sore itu. Nah, Jumat pekan kemarin, akhirnya aku bisa kembali ke PN. Kali ini jam 14. Aku berikan surat tilang kepada petugas dan berkata, "Ini sudah lewat Pak." Kemudian dia meneliti tanggal sidang yang tertera di surat dan bertanya, "14 Februari?" "Bukan, Desember." Dia melihat surat itu kembali. "Oh, Desember. Kalau sudah lewat 2 minggu, barangnya dikirim ke Kejaksaan Negeri di Jalan Jakarta. Ke sana saja hari Senin." Ya Allah, mudahkanlah aku. Dan Alhamdulillah, aku telah dipertemukan kembali dengan SIM-ku pada Senin pagi ini walaupun dia dalam keadaan cacat akibat terkena 3 tembakan staples. Kenapa tidak ganti knalpot ke model standar lagi? Masa baru beberapa bulan diganti lagi. Tidak ah. Lebih enak dengan knalpot sekarang. Performa jauh lebih mantap, kecuali di gigi 4--"ngeden". Lagipula, menghindar dari hukum manusia adalah mudah. Sudah cukup terbukti, dua bulan lebih tanpa SIM serta bulan Desember dan Januari polisi sering banget melakukan operasi di Jalan Tamansari--setahuku Februari belum pernah karena sering hujan, dan alhamdulillah aku tak tertangkap.
1 Basis Data
2 Sistem Informasi

Wednesday, February 6, 2008

Makan-Makan DAP ComLabs ITB 2008 #1


Senin, 28 Januari 2008 merupakan kali pertama kami, tim Divisi Akses Publik 2008 makan bersama. Acara ini merupakan kegiatan rutin tiap bulan. Tujuannya sih mempererat tali silaturahim. Untuk acara pertama ini, kami memilih tempat di "warung makan" Platinum, di pelataran Cihampelas Walk alias CiWalk.

Sebenarnya target kami bukan Platinum, melainkan Bumi Joglo--katanya sih di Dago Pakar. Yah, aku sih awam banget masalah beginian. Nurut aja deh, yang penting halalan thoyyiban. Nah, kenapa akhirnya mengalihkan perhatian ke Platinum? Waktu mau berangkat, Senin siang, hujan mengguyur bumi bermartabat--Bandung. Sampai sore. Rencana ke Bumi Joglo sore itu pun dibatalkan. Akhirnya setelah melalui perdebatan sengit selama kira-kira setengah jam, diputuskanlah ke Platinum. Kloter dibagi menjadi dua. Aku ikut kloter kedua. Kloter pertama ditugasi untuk memesan tempat dan harusnya naik motor, tapi tidak jadi. Jadinya mereka naik angkot. Jam 6 petang, 10 menit setelah kloter pertama berangkat, aku dan beberapa teman di kloter kedua berangkat naik angkot juga. Motor aku tinggalkan di kampus. Tidak ada yang naik motor walaupun beberapa di antara kami punya motor.

Setiba di lokasi kejadian, kami diberi daftar menu satu per satu--kayanya ada yang tidak dapat deh. Aku pun menelitinya. Sebagian besar masakan asing bagiku. Yang tidak asing paling nasi putih. Hehe.... Dari total 16 anggota tim, hanya 12 saja yang ikut. Dan jatah sebenarnya 15ribu per orang, melonjak jadi 21ribu per orang. Selain ada yang tidak datang, juga karena ada tambahan uang dari dua divisi--kalo ga salah. Aneh, di bawah divisi--Divisi Akses Publik-- ada divisi lagi--Divisi Maintenance, Divisi Kominfo, dll. Ternyata uang segini banyak tidak pas untuk dialokasikan di warung ini. Menurutku sih idealnya 26-30 ribu karena harga makanannya rata-rata 20 ribuan. Aku pun menjatuhkan pilihan ke Combo Tepanyaki seharga 20 ribuan (belum termasuk PPN 10 %). Tidak pesan minuman. Nanti beli di luar saja. Setelah itu, aku mengambil jajanan welkom--krupuk 3 jenis. Lumayan lah, walaupun sedikit sudah bisa membuat langit-langit mulutku lecet-lecet--ah, apa ini namanya.


Waktu sholat maghrib pun tiba. Kami tunaikan kewajiban ini di mushola CiWalk. Setelah itu, beli minuman di Toserba Yogya. Waktu itu beberapa dari kami, yang beli minuman di Toserba Yogya--termasuk aku, merasa tidak enak karena beli minuman di luar, tapi ya ... terpaksa. Mahal banget minuman di Platinum. Setiba di warung itu lagi, masakan sudah siap semua. Setelah melihat masakan yang dipesan, berkomentarlah beberapa orang. Yang paling kecewa adalah Presiden DAP ComLabs ITB saat ini, Mamat. Dia bilang, "Pesen Noodle Tepanyaki, yang dateng mie ayam seharga 18 ribu... T__T." Sepertinya kapok dia. Makanan pun kemudian kami lahap.


Sebenarnya aku juga kurang suka dengan makanan seperti ini. Sudah jadi kebiasaan, kalau acara seperti ini, tempatnya tidak sesuai denganku. Maklum lah, cah ndesa. Aku lebih suka makanan Indonesia asli. Ini sih sudah tercemar budaya asing. Setelah makan pun, perut seperti tidak menerima dengan ikhlas, rasanya agak sakit. Hehe....

Tak lupa, acara ini diabadikan. Pelayan di sana pun tak ketinggalan ikut memotret kami. Tak sampai di situ, setelah keluar pun salah seorang pelayan kembali memotret kami. Semoga pada acara selanjutnya makanannya bisa diterima dengan lapang dada.

Saturday, January 19, 2008

Akhirnya DVD NetBeans 6.0 Sampai di Tanganku

Pagi tadi saya menerima DVD Starter Kit NetBeans 6.0 yang saya minta langsung dari Sun Microsystems, Inc. lewat situs NetBeans (www.netbeans.org). Kira-kira waktu yang ditempuh sejak pemesanan hingga sampai ke tanganku 6-7 pekan. Cap pos dari kantor pos asalnya (Praha, Rep. Ceska) tercatat tanggal 10 Januari 2008. Berarti DVD ini "melaju" dari "terminal pemberangkatan" hingga sampai tujuan (tempat kos saya di Bandung) memakan waktu 9 hari. Ini kali ketiga saya memesan CD/DVD semacam ini. Sebelumnya saya pernah dua kali memesan CD Ubuntu. Yang pertama dikirim ke Bandung. Yang kedua dikirim ke Tegal. Berbeda dengan CD Ubuntu, DVD NetBeans ini benar-benar gratis. Asli! Tanpa merogoh kocek sama sekali. CD Ubuntu memang sebenarnya gratis, tetapi kita harus membayar sejumlah uang kepada Pos Indonesia. Kalau tidak salah paket CD-nya dibungkus kembali oleh perusahaan tersebut--sudah lupa soale sudah lama banget, versi 6.06. Mungkin biaya yang kita bayarkan digunakan untuk itu. Namun, ada perbedaan di antara dua pengiriman CD Ubuntu ini. Waktu dikirim ke Bandung, CD diantar sampai ke tujuan, sedangkan waktu dikirim ke Tegal, CD harus diambil ke Kantor Pos--sebelumnya saya menerima pemberitahuannya. Karena perbedaan ini, biaya yang harus saya keluarkan pun berbeda. Jauh lebih murah dikirim ke Tegal. Seingat saya kalau ke Bandung Rp 5.000, kalau ke Tegal Rp 2.000--maaf kalau salah. Sekarang beralih ke DVD NetBeans 6.0. Awalnya saya tidak berminat memesannya. Pada awal peluncuran, saya bermaksud mengunduhnya langsung, tetapi diblok oleh "Cumi ITB". Aneh kan? Beberapa hari kemudian, ada seorang mahasiswa Teknik Informatika ITB angkatan 2004 yang memberitahukan bahwa sudah ada NetBeans 6.0 untuk Windows di server ITB. Namun, saya tidak mengunduhnya. Malah saya "terbang" ke NetBeans lagi bermaksud mengunduhnya langsung, tetapi masih diblok juga oleh "Cumi ITB". Terus saya terpikir untuk memesan DVD. Dalam pikiran saya, pasti isinya tidak hanya installer NetBeans 6.0 untuk Windows seperti yang sudah ditaruh di server ITB tadi karena berkas installer NetBeans versi sebelumnya yang untuk Windows hanya berukuran 50-an MB. Jika ada 10 installer (untuk Windows, Linux, Solaris, dsb.) saja masih cukup disimpan dalam satu CD. Hari-hari berikutnya saya iseng untuk mengecek status pesanan. Beberapa kali saya lakukan, hasilnya selalu belum dikirim. Jadi cape sendiri. Akhirnya mencoba untuk mengunduh, dan kali ini "Cumi ITB" sudah memperbolehkannya. Dugaan saya mengenai berkas installer sedikit melenceng. Ternyata di sana bisa langsung memilih pak yang akan diunduh. Saya pilih yang full. Berkas ini ternyata berukuran 167 MB. Jadi, kalau ada 5 installer ini saja sudah harus menggunakan DVD. Namun, saya tetap optimis mendapatkan data-data tambahan selain installer. Masa dari kapasitas 4 GB lebih hanya digunakan 1 GB? Kemudian saya juga mengunduh beberapa tutorialnya. Kok jadi keluar dari pembahasan DVD lagi? Ya wis, balik maning maring DVD NetBeans 6.0. Ini nih konten penting dari DVD ini.
  1. Installer untuk Windows 2000/XP/Vista, Linux (x86/x64), Solaris 10 (x86/x64), Solaris 10 (sparc), MacOS X (intel), dan MacOS X (powerpc) Berisi Java SE Development Kit 6 Update 3 dan NetBeans IDE 6.0 (Base IDE; NetBeans Packs: Java SE, Web & Java EE, Mobility, UML, SOA, Ruby, dan C/C++; serta Runtimes: GlassFish V2 dan Apache Tomcat 6.0.14).
  2. Starter Kit Berisi dokumentasi dan tutorial, yaitu Getting Started With NetBeans IDE, Java Learning Materials, dan IDE Learning Trails. Ada contoh programnya juga lho.

Sunday, January 6, 2008

Ganti Template, Bagus Kan?

Kemarin saya mengganti template blog ini. Sebelumnya saya menggunakan template resmi dari Blogger, namanya Tic Tac, pembuatnya Den Cederholm. Saat ini sudah ganti menggunakan template dari pihak ketiga (Jack Book), namanya Red White Web 2.0 Blogger Template, pembuatnya Carl Mason. Sebenarnya sudah lama saya ingin mengganti template blog ini. Saya sudah berusaha mencari di berbagai tempat, tetapi baru bisa kali ini. Setelah mendapatkan template ini pun saya masih harus berjuang karena perlu penyesuaian. Memang, di situs sumbernya menyediakan instruksi penggunaan, tetapi coba lihat, hanya instruksi (sangat) dasar. Itu pun saya rasa susah dipraktikkan oleh orang awam. Mungkin karena template ini disunting oleh orang lain (bukan pembuatnya). Ya, menurut Jack Book, template ini sejatinya dibuat untuk Wordpress. Kemudian oleh kristofer93 diadaptasi ke Blogger. Sudah diberi template gratis, masih mengeluh? Coba lihat deh blog lain yang menggunakan template ini. Bisa kamu googling dengan kata kunci Carl Mason. Banyak konten dalam blog tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa kode yang seharusnya disematkan di balik tampilan yang apik tersebut tidak ditulis. Misalnya saja pada "Up?" yang seharusnya jika diklik, halaman akan kembali ke bagian atas. Selain itu, ada juga yang menghapus search box di header (karena tidak suka atau tidak berfungsi?). Padahal, kodenya sudah disediakan di situsnya. Ya sudahlah, yang penting saya sudah berhasil mengimplementasikannya. Kalau kamu ingin bertanya, silakan.